OJK: Sektor Jasa Keuangan Tetap Resilien, Jadi Penopang Ketahanan Ekonomi Nasional di Tengah Perlambatan Global
KataBali.com – Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) Indonesia tetap terjaga dan mampu menjadi penopang penting bagi ketahanan ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi global.
Dalam hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) terbaru, OJK menilai kinerja sistem keuangan Indonesia tetap solid, meski tekanan ekonomi dunia masih terasa di berbagai kawasan. Berdasarkan laporan World Economic Outlook Oktober 2025, IMF justru merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, seiring dengan tercapainya sejumlah kesepakatan perdagangan dan kebijakan moneter global yang lebih akomodatif.
Di Amerika Serikat, perekonomian menunjukkan tanda-tanda pelemahan dengan pasar tenaga kerja yang mulai tertekan, dampak government shutdown, dan meningkatnya kasus default beberapa korporasi besar. Namun, kebijakan Federal Reserve yang lebih akomodatif dengan penurunan suku bunga acuan memberi sinyal positif bagi stabilitas keuangan global.
Sementara itu, di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2025 melambat akibat lemahnya konsumsi rumah tangga dan penjualan ritel, serta stagnasi di sektor properti. Hal ini menunjukkan permintaan domestik masih tertahan.
Kawasan Eropa juga menghadapi tantangan dengan stagnasi pada sisi permintaan dan penawaran. Ketidakstabilan politik di Perancis serta penurunan peringkat utang akibat pemburukan kondisi fiskal turut meningkatkan risiko di pasar keuangan kawasan tersebut.
Meski berbagai tantangan global membayangi, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat. Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan III-2025 tumbuh 5,04% (yoy) dengan indeks PMI manufaktur yang masih berada di zona ekspansi. OJK mencatat sektor jasa keuangan tetap berperan penting menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah dinamika global.
Namun demikian, OJK juga menyoroti perlunya dukungan lanjutan terhadap permintaan domestik, mengingat masih adanya moderasi pada inflasi inti, kepercayaan konsumen yang mulai melandai, serta perlambatan penjualan ritel, semen, dan kendaraan.
Melalui koordinasi erat dengan pemerintah dan Bank Indonesia, OJK berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan agar tetap tangguh dan adaptif menghadapi gejolak global. Upaya penguatan pengawasan terintegrasi, pengembangan pasar keuangan domestik, serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan akan terus dilanjutkan untuk memastikan Sektor Jasa Keuangan tetap menjadi fondasi kokoh bagi perekonomian nasional. **

