5.100 Mangrove untuk Bali Berkelanjutan
KataBali.com – Bali – PT PLN (Persero) bersama masyarakat, pelajar, komunitas lingkungan, kelompok nelayan, dan sejumlah pemangku kepentingan melaksanakan aksi penanaman 5.100 bibit mangrove di Mangrove Arboretum Park, Benoa, dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2025. Kegiatan bertema “Roots of Energy” ini menegaskan pesan bahwa keberlanjutan energi hanya dapat terwujud jika lingkungan tetap terjaga.
Mewakili General Manager PLN UID Bali, Manager UP3 Bali Selatan Alexander J. Manuhuwa menjelaskan bahwa penanaman mangrove merupakan bentuk nyata komitmen PLN dan masyarakat dalam menjaga kawasan pesisir yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis bagi Bali.
“Sebagaimana akar memberi kekuatan pada pohon, lingkungan yang sehat adalah akar energi kehidupan manusia. Mangrove mencerminkan filosofi itu—akarnya menjaga pesisir, menopang ekosistem, dan memberi energi baru bagi keberlangsungan alam,” ujar Alex.
Ia menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar seremoni, melainkan komitmen bersama untuk menanam, merawat, dan melindungi sumber kehidupan. Alex juga mengapresiasi keterlibatan lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, pelajar, komunitas lingkungan, kelompok nelayan, hingga seluruh unit di PLN Group.
“Kolaborasi ini diharapkan menjadi efek domino bagi gerakan peduli lingkungan yang lebih besar pada masa mendatang,” tambahnya.
Pemerintah Bali: Tantangan Utama Ada pada Keberhasilan Bibit Bertahan Hidup
Mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Kepala UPTD Tahura Ngurah Rai I Putu Agus Juliartawan menekankan pentingnya memastikan bibit mangrove tumbuh optimal. Menurutnya, tantangan terbesar bukan pada jumlah yang ditanam, tetapi pada kemampuan bibit bertahan di kondisi pesisir yang rentan arus, cuaca ekstrem, dan sampah.
“Ke depan, fokus tidak hanya menanam, tetapi juga memperbanyak aksi bersih pantai dan edukasi masyarakat. Sampah adalah penyebab utama gagalnya bibit tumbuh,” jelasnya.
Komunitas Lingkungan: 20 Hektar Area Masih Butuh Percepatan Penanaman
Perwakilan Sahabat Mangrove Ranger Indonesia, Nyoman Sweet Juniartini, menjelaskan bahwa Arboretum Mangrove Benoa merupakan kawasan eco-edukasi sekaligus pusat koleksi keanekaragaman mangrove. Saat ini sudah tertanami 5 hektar area, sementara 20 hektar lainnya masih membutuhkan percepatan penanaman untuk mendukung mitigasi perubahan iklim.
“Mangrove menyerap karbon 5–10 kali lebih besar dibanding hutan darat, mencegah abrasi, erosi, intrusi air laut, serta menjadi habitat beragam fauna. Meski menantang, menanam mangrove adalah langkah mitigasi paling efektif,” paparnya.
100 Relawan Bergerak Bersama Hijaukan Benoa
Aksi yang melibatkan sekitar 100 relawan ini turut diikuti oleh:
- Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali
- UPTD Tahura Ngurah Rai
- KSOP Benoa
- Kepolisian Sektor Benoa
- Kelompok nelayan
- Sahabat Mangrove Ranger
- Siswa SD 5 Pedungan
- Pegawai PLN Group
Para peserta menanam ribuan bibit di kawasan pesisir yang sebelumnya mengalami tekanan lingkungan akibat cuaca ekstrem, arus laut, dan limbah.
PLN Tegaskan Komitmen Energi Berkelanjutan
Melalui kegiatan ini, PLN menegaskan bahwa keberlanjutan energi hanya dapat dicapai bersama dengan kelestarian lingkungan. Aksi penanaman mangrove menjadi langkah kolektif untuk memperkuat pesisir Bali sekaligus membangun kesadaran bahwa transisi energi harus berjalan seiring dengan pemulihan ekosistem.**

