Target Ending AIDS 2030 Hilangkan Stigma Negatif Untuk ODIV

KataBali.com – DENPASAR – Sebagai bagian dari upaya percepatan pencapaian target Ending AIDS 2030, Kelompok Jurnalis Peduli AIDS (KJPA) Bali bersama AIDS Healthcare Foundation (AHF) Indonesia menggelar Pelatihan Jurnalistik “Media Tanpa Stigma untuk Ending AIDS 2030”, Sabtu (11/10/2025).

Kegiatan berlangsung di Hotel Puri Ayu Denpasar dan Yayasan Kerti Praja, dengan melibatkan 20 wartawan dari berbagai media di Bali. Pelatihan ini bertujuan memperkuat peran jurnalis dalam pemberitaan isu HIV-AIDS yang lebih edukatif, berperspektif kemanusiaan, dan bebas stigma.

Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan materi dari sejumlah narasumber, di antaranya dr. I Gusti Ngurah Oka Negara (Forum Peduli AIDS Bali) yang memaparkan capaian dan tantangan penanggulangan HIV di Bali, serta Meghan Kimoralez dari Yayasan Gaya Dewata (YGD) yang berbagi pengalaman dalam pendampingan komunitas LGBT dan populasi kunci.

Sebelumnya Puluhan Jurnalis melakukan  kunjungan lapangan (field trip) ke Yayasan Kerti Praja, yang selama ini menjadi salah satu pelaksana utama layanan kesehatan HIV di Bali.

Pengelola Program HIV Yayasan Kerti Praja, Dewa Nyoman Suyetna, menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak, termasuk media.

“Penanganan HIV bukan hanya urusan medis, tetapi juga urusan kemanusiaan. Media berperan besar dalam menciptakan dukungan sosial dan menghapus stigma,” ujarnya.

“Selama ini, stigma muncul karena informasi yang salah atau pemberitaan yang tidak berimbang. Melalui pelatihan ini, kami ingin mendorong jurnalis menulis dengan pendekatan empati dan jurnalisme solusi,” jelas .

Dalam  sesi diskusi, peserta diajak memahami konsep Fast Track 95-95-95 (95% ODHIV tahu status, 95% mengakses pengobatan ARV, dan 95% virus tersupresi), serta mendorong liputan-liputan yang berfokus pada solusi, kisah inspiratif, dan edukasi publik.

Menanggapi Kegiatan ini Ketua KJPA Bali, Arnoldus Dhae, mengatakan media memiliki posisi strategis dalam membentuk opini publik dan menggerakkan empati masyarakat terhadap Orang dengan HIV (ODHIV).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kerja sama antara KJPA Bali dan AHF Indonesia untuk memperkuat kapasitas jurnalis di bidang kesehatan dan kemanusiaan. Ke depan, pelatihan serupa akan dikembangkan dalam bentuk jurnalisme lapangan berbasis komunitas di berbagai daerah di Bali.

“Ending AIDS 2030 tidak akan tercapai tanpa partisipasi semua pihak, termasuk jurnalis. Media adalah jembatan dari kesadaran menuju aksi,” ujar Nana Widiestu.

Kelompok Jurnalis Peduli AIDS (KJPA) Bali adalah wadah jurnalis dari berbagai media yang peduli pada isu kesehatan, khususnya HIV dan AIDS. Berdiri sejak 2006, KJPA aktif mengedukasi publik dan memperkuat sinergi dengan lembaga kesehatan, komunitas, dan pemerintah daerah.

Sementara Itu AIDS Healthcare Foundation (AHF) adalah organisasi nirlaba global yang menyediakan layanan pengobatan, pencegahan, dan advokasi HIV/AIDS di lebih dari 45 negara, termasuk Indonesia.

Dan Yayasan Kerti Praja (YKP) yang  berdiri sejak 1992 dan fokus memberikan layanan kesehatan, edukasi, dan pendampingan bagi populasi kunci serta ODHIV di Bali. YKP menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi Bali dan AHF Indonesia dalam program Fast Track 95-95-95. *

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *