Hari Kedua Kongres PMMBN 2025: Mahasiswa Islam PTU Didorong Jadi Pelopor Moderasi dan Bela Negara
kataBali.com – Jakarta — Hari kedua pelaksanaan Kongres Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) 2025 di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta, Senin (27/10/2025), berlangsung penuh semangat dan gagasan inspiratif. Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi umum (PTU) di seluruh Indonesia antusias mengikuti sesi-sesi diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional lintas lembaga.
Para narasumber yang hadir antara lain Direktur Pendidikan Agama Islam Dr. Munir, S.Ag., M.A., Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro, M.Si., Ph.D., Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Muslim, S.Fil.I., Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag Prof. Dr. M. Ali Ramdhani, ST., MT., serta Kasubdit Lingkungan Pendidikan Direktorat Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan Kolonel Inf. Adang Suherlan, S.Sos.
Dalam sambutannya, Wamen Setneg Juri Ardiantoro menekankan bahwa mahasiswa Islam di PTU harus tampil sebagai teladan dalam sikap, perilaku, dan prestasi akademik.
“Mahasiswa Islam memiliki tantangan sekaligus tanggung jawab besar. Apa yang kita lakukan sering dipandang sebagai cerminan umat Islam di Indonesia. Maka penting untuk menunjukkan wajah Islam yang ramah, moderat, dan memperjuangkan keadilan,” ujar Juri.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran mahasiswa dalam dunia digital.
“PMMBN harus menjadi motor penyebaran konten positif dan edukatif di media sosial. Jadilah generasi yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan peluang dan solusi bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Muslim, S.Fil.I. dari Kantor Staf Presiden menegaskan pentingnya mahasiswa berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan nasional.
“PMMBN dan mahasiswa di seluruh Indonesia adalah penggerak ide dan pemikiran bangsa. Pemerintah sangat terbuka untuk berdialog dan berkolaborasi. Sumber daya alam, manusia, dan modal sosial adalah kekuatan besar yang harus dikelola secara kolaboratif,” ujarnya.
Dari perspektif moderasi beragama, Prof. Dr. M. Ali Ramdhani mengingatkan empat pilar utama moderasi beragama: toleransi, anti kekerasan, penghargaan terhadap budaya lokal, dan cinta tanah air.
“Pemahaman ekstrem lahir dari cara penyampaian ajaran yang kasar. Mahasiswa harus menjadi agen moderasi yang santun, logis, dan mampu berdialog,” tutur Ali Ramdhani.
Sementara Kolonel Inf. Adang Suherlan menegaskan bahwa bela negara tidak terbatas pada tugas militer, melainkan merupakan tanggung jawab moral seluruh warga negara.
“Bela negara adalah fondasi karakter bangsa. Nilainya harus tertanam dalam diri generasi muda agar berintegritas, berprestasi, dan menghargai perbedaan,” ujarnya.
Kongres PMMBN 2025 hari kedua menjadi refleksi dan penguatan visi bersama: menjadikan mahasiswa Islam PTU sebagai garda terdepan dalam menjaga moderasi beragama dan meneguhkan semangat kebangsaan. Melalui gerakan intelektual dan kolaboratif ini, PMMBN diharapkan melahirkan generasi muda yang tangguh, toleran, dan siap mengantarkan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 — bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur. *

