Pecalang dari 1500 Desa Adat Tegaskan Jangan Nodai Kesucian Bali, Siap Kolaborasi dengan TNI-Polri Hadapi Aksi Anarkis

KataBali.com – Denpasar -Puluhan ribu pecalang dari 1500 desa adat se Bali mengikuti
Gelar Agung Pecalang Bali di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Senin (1/9) yang dipimpin langsung Gubernur Bali Wayan Koster.

Gelar Agung puluhan ribu pecalang ini bertujuan menyikapi aksi dan tindakan anarkis demonstrasi di Polda Bali dan Kantor DPRD Bali, Sabtu 30 Agustus 2025.

Aksi anarkis pendemo disinyalir dilakukan oleh sejumlah oknum yang didatangkan dari luar Bali.

Situasi ini mencoreng kesucian Bali yang dikenal damai dan menjadi destinasi wisata terkenal Dunia.

Untuk itu semua pecalang se Bali menyatakan sikap akan melawan siapa saja oknum-oknum yang bertindak anarkis dan merusak fasilitas publik yang menodai kesucian Bali.

Pecalang telah siaga dan siap berkolaborasi dengan TNI Polri untuk menghadapi aksi anarkis di Bali. Kolaborasi ini telah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 26 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa, dan peran organisasi seperti Jagabaya Dulang Mangap serta kebijakan yang dikeluarkan Pemprov Bali untuk menjaga hak masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh
Pecalang Desa Adat Peminge Nusa Dua Badung, Nyoman Beker ditegaskan sikap seluruh pecalang terkait aksi anarkis demontrasi di wilayah Bali pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025.

Berikut pernyataan sikap puluhan ribu pecalang Pacalang Bali di Niti Mandala Bajra Sandi, Senin 1 September 2025.

Pertama, Berdasarkan informasi bahwa masa yang melakukan aksi demo anarkis di Tanah
Gumi Bali sengaja didatangkan dari luar Bali. Kami menolak segala bentuk demo
anarkis di Tanah Gumi Bali.

Kedua, Tanah Gumi Bali adalah tempat kelahiran dan tempat hidup, menghirup udara Bali, serta membangun kehidupan yang sejahtera dan bahagia Niskala-Sakala,
yang menjadi tanggung jawab Kami seluruh masyarakat Bali. Oleh karena itu,
Tanah Gumi Bali wajib dijaga oleh seluruh komponen masyarakat Bali. Jangan ada
pihak yang melakukan tindakan anarkis menjadikan Bali tidak aman.

Ketiga, Kami Pacalang Bali tidak rela tanah Bali dan keamanan Bali yang sangat kondusif
diganggu dan dirusak dengan aksi demonstrasi yang tidak bertanggungjawab dan anarkis.

Keempat, Kami Pacalang Bali akan membela Bali secara Niskala-Sakala dari perbuatan pihak dari mana pun yang mengganggu dan menodai kesucian Tanah Gumi Bali.

Kelima, Kami Pacalang Bali mendukung penuh agar aparat keamanan Negara, TNI, dan
Polri dalam mejalankan tugas menjaga keamanan Tanah Gumi Bali,
serta menindak tegas para pelaku anarkis dari mana pun yang melanggar peraturan
dan memproses secara hukum.

Keenam, Kami Pacalang Bali siap bekerjasama dengan aparat keamanan Negara, TNI, dan
Polri, serta seluruh komponen masyarakat dalam menjaga keamanan,
ketentraman, dan ketertiban Tanah Gumi Bali.

Pernyataan sikap pecalang dalam gelar Agung ini disaksikan langsung Gubernur Bali Wayan Koster,Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali,Ketua DPRD Bali,Pangdam Udayana,Kapolda Bali,Kajati Bali,Danlanal,Danlanud,serta tokoh masyarakat se Bali. (*)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *