Maulid Nabi di Masjid Al-Furqon Denpasar: Doa, Santunan Yatim Piatu dan Teladan Akhlak Rasulullah
KataBali.com – Denpasar – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Furqon Jalan Sudirman, Denpasar, Jumat (6/9), berlangsung khidmat sekaligus meriah. Acara diawali dengan penampilan hadroh dari grup Raudhotul Jannah asal Ubung Kaja, Denpasar, binaan Ustadz Muslim. Alunan sholawat seperti Ya Rasulullah, Assalamu’alaik, Sambut Kelahiran Rasulullah, hingga Wulidal Musharrof mengiringi jalannya acara, menambah semarak suasana dan menguatkan kecintaan jamaah kepada Nabi Muhammad SAW.
Selepas hadroh, acara dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada 20 anak yatim piatu, jumlah yang meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 10 anak. Santunan ini menjadi wujud nyata meneladani sifat kasih sayang Rasulullah SAW kepada kaum lemah dan anak yatim.
Rangkaian kegiatan berlanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh qori, sambutan dari Ketua Takmir Masjid Al-Furqon, Rohmad Sunardi, serta tausiyah agama. Dalam sambutannya, Rohmad mengajak jamaah untuk senantiasa bersyukur dan menjadikan Maulid Nabi sebagai momentum meneladani akhlak Rasulullah.
Tausiyah disampaikan oleh Ustadz H. Abdul Hakim Makawi, SH. Beliau menekankan bahwa Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam membangun pribadi yang taat kepada Allah sekaligus penuh kasih sayang kepada sesama. “Siapa yang mengikuti Rasulullah sama dengan mengikuti Allah. Dalam diri beliau terdapat akhlak mulia yang harus kita jadikan pedoman hidup,” jelasnya.
Selain itu, Ustadz Makawi menekankan pentingnya menjaga shalat tepat waktu, khususnya shalat Subuh, serta pesan Rasulullah agar umat Islam memperhatikan anak yatim dan kaum perempuan. “Orang mukmin yang paling baik adalah yang berakhlak mulia dan berbuat baik kepada istrinya,” pesannya.
Dalam konteks tema acara “Membangun Karakter Personel TNI Prima melalui Sunnah Rasulullah”, keteladanan Rasulullah dapat dilihat dari dua sisi utama: ketaatannya sebagai hamba Allah yang senantiasa istiqamah dalam ibadah, serta sifat kasih sayang beliau yang tercermin dalam perhatian kepada anak yatim, kaum miskin, dan kaum perempuan. Ketaatan itu menjadi dasar keteguhan iman, sementara kasih sayang menjadi landasan akhlak mulia dalam bermasyarakat.
Menjelang akhir acara, hadroh kembali hadir mengiringi penutupan yang ditandai dengan doa bersama. Usai doa, panitia membagikan 2.000 butir telur kepada jamaah, kemudian dilanjutkan dengan makan malam dan ramah tamah. Seluruh rangkaian berlangsung lancar dalam suasana syukur, persaudaraan, dan kecintaan kepada Rasulullah SAW. af