Tingkatkan Daya Saing, Akademisi Unwar Tawarkan Inovasi Variasi Rasa Teh Ong
KataBali.com – Sukawati – Guna meningkatkan daya saing minuman teh ong, sebuah inovasi dilakukan oleh akademisi Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi (FPST), Universitas Warmadewa. Inovasi yang ditawarkan yaitu memberikan variasi rasa pada produk teh ong. Inovasi tersebut sudah diimplementasikan melaalui Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar
Melalui sentuhan kreativitas dan pengetahuan ilmiah, minuman yang sebelumnya hanya dikenal sebagai pelepas dahaga ini diubah menjadi produk unggulan dengan varian rasa yang menarik, yaitu madu dan jahe. Teh Ong adalah minuman khas yang telah lama menjadi bagian dari keseharian masyarakat setempat, terbuat dari ramuan jahe, gula merah, dan rempah-rempah. Minuman ini kaya akan khasiat untuk kesehatan, seperti meningkatkan stamina, menghangatkan tubuh, dan menjaga daya tahan tubuh.
Akademisi FPST Unwar Ni Luh Putu Putri Setianingsih, S.Si., M.Si berharap nantinya teh ong menjadi produk yang lebih modern dan memiliki daya saing. Diversifikasi rasa menjadi langkah awal yang diambil.
“Kini, Teh Ong hadir dengan varian rasa baru yang tidak hanya menarik tetapi juga sehat” kata Putri yang juga merupakan ketua tim pengabdian saat dikonfirmasi di Denpasar pada Selasa (12/8/2025) pagi.
Berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh ong mengandung senyawa-senyawa penting seperti asam laktat, vitamin B kompleks, dan asam amino. Senyawa ini dapat menurunkan kadar gula dalam darah dan meningkatkan kesehatan.
“Asam laktat dari proses fermentasi sangat baik untuk pencernaan, sementara vitamin B kompleks berperan penting dalam metabolisme energi dan fungsi saraf,” jelas Putri.
Penambahan madu dan jahe tidak hanya menambah variasi rasa, tetapi juga meningkatkan manfaat kesehatan. Madu kaya akan antioksidan dan memiliki sifat antibakteri, sedangkan jahe dikenal dengan sifat anti-inflamasi yang membantu meredakan nyeri dan menghangatkan tubuh.
Ia mengakui juga telah memberikan pelatihan tentang pengolahan dan pengemasan produk yang higienis dan menarik saat melakukan program pengabdian. Mereka diajarkan teknik pengemasan yang informatif untuk meningkatkan nilai jual produk. Selain itu, pelatihan pemasaran digital diperkenalkan kepada para pelaku Mitra PKK Merta Nadi, Banjar Lantangidung. Penggunaan media sosial dan platform e-commerce diharapkan mampu menjangkau konsumen lebih luas.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari tim PKM. Sekarang Teh Ong kami tidak hanya lebih bervariasi, tetapi juga kemasannya lebih bagus. Kami jadi lebih semangat untuk menjualnya,” ujar Sumarni, salah satu warga yang terlibat.
Keberhasilan transformasi teh ong ini menjadi bukti bahwa program PKM dapat berfungsi sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan menggabungkan kearifan lokal dan inovasi, produk-produk tradisional dapat meningkatkan daya saing di pasar modern.
Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan produk, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan dan pendampingan, masyarakat Banjar Lantangidung kini memiliki keterampilan baru yang dapat menunjang perekonomian keluarga.
Diharapkan, kesuksesan teh og dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi, mengangkat potensi lokal, serta melestarikan warisan budaya dan tradisi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. mul