Kelompok Wanita Tani Belantih Sulap Jeruk Sisa Panen Jadi Wine Bernilai Tinggi
KataBali.com – Bangli, Bali — Kelompok Wanita Tani Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, menunjukkan gebrakan baru dalam dunia pertanian lokal. Berkat pendampingan intensif dari tim pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Made Rustini, SE., M.Agb, para petani perempuan kini mampu mengubah jeruk sisa panen yang sebelumnya tidak laku menjadi minuman wine berdaya jual tinggi.
Dalam wawancara langsung, Made Rustini menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masalah klasik yang sering dihadapi petani jeruk di kawasan pegunungan Bali. “Setiap musim panen raya, banyak jeruk yang tak terserap pasar. Akibatnya, petani merugi. Kami melihat peluang untuk mengolah jeruk ini menjadi produk inovatif yang lebih bernilai,” tuturnya saat di konfirmasi di Denpasar pada Selasa (5/8/2025).
Sebanyak 20 anggota Kelompok Wanita Tani terlibat aktif dalam program pendampingan yang mencakup pelatihan teknis dan pendekatan partisipatif. Sebelumnya, mereka hanya menjual jeruk ke pengepul dengan harga rendah dan tanpa pengetahuan pengolahan lanjutan. Kini, melalui bimbingan dari tim pengabdian, mereka mampu menghasilkan minuman wine dari jeruk yang tak laku terjual.
“Salah satu keberhasilan paling nyata adalah transformasi mindset,” tambah Rustini. “Para peserta mulai melihat hasil panen bukan hanya sebagai komoditas mentah, tapi juga sebagai sumber kreasi.”
Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan dan kepercayaan diri para peserta. Selain mampu memproduksi wine dengan cita rasa khas lokal, mereka mulai menjajaki pasar baru, termasuk restoran dan toko oleh-oleh di kawasan wisata Kintamani.
Ke depan, tim pengabdian merekomendasikan perluasan pelatihan, peningkatan kapasitas produksi, dan kerja sama lintas lembaga untuk memperkuat akses pasar dan legalitas produk. “Kami tidak ingin program ini berhenti di tahap pelatihan. Tujuan utama kami adalah menciptakan usaha yang berkelanjutan dan mandiri,” pungkas Rustini.
Inisiatif ini membuktikan bahwa perempuan pedesaan, ketika diberi ruang dan pendampingan yang tepat, mampu menciptakan solusi ekonomi berbasis potensi lokal. Dari jeruk yang nyaris terbuang, kini tumbuh harapan baru di Desa Belantih. mul