Jalur Denpasar–Gilimanuk Lumpuh Total Akibat Jalan Ambles di Bajera, Tabanan
KataBali.com – Tabanan – Jalur utama Denpasar–Gilimanuk tepatnya di kawasan Pasar Bajera, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, ditutup total sejak Senin (7/7) akibat amblesnya badan jalan sedalam 6 meter. Kerusakan parah ini disebabkan oleh jebolnya gorong-gorong lama yang berada di bawah badan jalan, memperparah kondisi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Minggu malam (6/7).
Penutupan ini menyebabkan lumpuh total arus kendaraan dari dua arah. Seluruh kendaraan roda dua, empat, hingga truk dan bus besar harus dialihkan. Khusus kendaraan besar diminta untuk putar balik melalui jalur Singaraja. Kemacetan panjang tak terhindarkan, dengan antrean kendaraan mengular dari dua arah sejak Senin pagi.
Kapolsek Selemadeg, Kompol I Wayan Swastika, mengatakan bahwa pengalihan arus telah dikoordinasikan dengan satuan lalu lintas di Pos Mengwi dan Selemadeg. Kendaraan kecil dari arah timur dialihkan melalui Desa Berembeng menuju selatan dan tembus di Pasar Senggol Bajera. Sedangkan dari arah barat dialihkan ke Banjar Saraswati, Desa Bajera, dengan sistem satu arah untuk mengurangi kemacetan.
Camat Selemadeg, I Wayan Budhiarsana, menyebutkan bahwa keputusan penutupan diambil karena sisa badan jalan hanya tinggal 1 meter, dan berisiko membahayakan pengendara, khususnya roda dua. Ia berharap proses perbaikan bisa segera dilakukan mengingat lubang yang menganga cukup dalam dan berbahaya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, memastikan bahwa perbaikan merupakan kewenangan Balai Jalan Nasional. “Alat berat sudah berada di lokasi dan perbaikan mulai dilakukan hari ini (Selasa, 8/7),” ujarnya.
Kepala Satker PJN Wilayah III Bali, I Nyoman Yasmara, menambahkan bahwa perbaikan akan menggunakan box culvert berukuran 2×2 meter menggantikan struktur lama yang telah lapuk dan terkikis air. Target pengerjaan adalah satu bulan, namun akan dipercepat bila cuaca mendukung dan material tersedia tepat waktu.
Di sisi lain, Perbekel Bajera, I Putu Sukarata, menyebutkan bahwa jebolnya gorong-gorong sudah terjadi sejak Minggu (22/6) lalu. “Kami sudah laporkan saat itu karena khawatir akan berdampak ke jalan raya. Trotoar sudah ikut jebol. Kami berharap segera diperbaiki karena ini jalur vital,” tegasnya.
Jalur Denpasar–Gilimanuk merupakan akses nasional strategis yang menghubungkan Bali bagian barat dan timur, serta menjadi jalur logistik utama. Kerusakan ini tidak hanya mengganggu mobilitas masyarakat, tetapi juga distribusi barang antarwilayah di Pulau Bali. hb