Bupati Adi Arnawa Bersama Wabup Bagus Alit Sucipta Ikuti Prosesi Bhiseka Ida Cokorda Mengwi XIII

KataBali.com – Badung – Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Ny. Rasniathi Adi Arnawa, bersama Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta mengikuti upacara sakral penobatan Bhiseka Ida Cokorda Mengwi XIII di Pura Taman Ayun Mengwi, Senin (7/7). Yang menjalani upacara Bhiseka Ida Cokorda yakni Penglingsir Puri Ageng Mengwi, Anak Agung Gde Agung bersama istri.

Prosesi diawali Peed Agung. Dalam prosesi ini, Bupati Wayan Adi Arnawa dan Wabup Bagus Alit Sucipta mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan AA Gde Agung berjalan dari Puri Ageng Mengwi menuju Pura Taman Ayun. Di Pura Taman Ayun dilaksanakan Upacara Mejaya-jaya dan Upacara Bhiseka Ida Cokorda yang dipuput 11 sulinggih.

Dengan Upacara Mejaya-jaya, AA Gde Agung diberikan gelar Bhiseka Ratu, Ida Cokorda Mengwi XIII dan istri beliau Mabiseka Ratu, Ida Istri Mengwi. Prosesi Mejaya-jaya memiliki makna pemberian restu secara niskala untuk menjalankan dharma kepemimpinan dan dharma masyarakat.

Upacara dilanjutkan metapak kebo, pemberian gelar Bhiseka Ida Cokorda oleh Ida Bhagawanta dan pemasangan pin simbol keabsahan. Penyerahan tongkat kerajaan oleh Ida Dalem dan pemasangan destar sebagai lambang Bhiseka atau pengangkatan resmi.

Prosesi tersebut juga disaksikan Sri Sultan Hamengkubuwono X bersama Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Ketua DPD RI, Sekjen DPR RI, Puri Ageng Klungkung, Puri Ageng Karangasem, DPRD Badung, Mangu Kertha Mandala Mengwi dan Angga Puri.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Adi Arnawa atas nama pemerintah dan masyarakat Badung sangat mengapresiasi dan memberikan ucapan selamat atas penobatan Penglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung Abiseka Ratu Ida Cokorda Mengwi XIII. Tentu kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pelestarian adat, tradisi dan budaya khususnya di Kabupaten Badung.  Terlebih upacara dilaksanakan di utamaning mandala Pura Taman Ayun sebagai Warisan Budaya Dunia dari UNESCO.

Baca Juga Lihat Perkembangan UMKM, Pemkab Sumedang Kunker ke Puspem Badung

Diharapkan dengan penobatan ini peradaban di Bali, baik itu budaya dan adat-istiadat tetap terjaga dengan baik. Yang terpenting lagi melalui upacara ini, generasi muda akan memahami tentang perjalanan sejarah kerajaan di Badung. “Mudah-mudahan dengan penobatan ini, akan semakin banyak menambah khasanah budaya di Bali khususnya di Badung,” tambahnya.

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *