Tabanan Evaluasi Kinerja Pertanian 2025, Angkat Semangat Bung Karno dalam Kedaulatan Pangan

KataBali.com – Tabanan – Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan kembali menggelar Evaluasi Kinerja Bidang Pertanian Tahun 2025, sebuah agenda tahunan yang tidak hanya menjadi momen evaluasi capaian sektor pertanian, tetapi juga wadah apresiasi bagi para petani, penyuluh, dan kelompok tani yang menunjukkan kinerja luar biasa.

Kegiatan ini dirangkai dengan peringatan Bulan Bung Karno, sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat berdikari dalam bidang ekonomi yang diwariskan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, menyatakan bahwa evaluasi ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan bagian dari strategi pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berbasis kemandirian.

“Kami ingin memunculkan figur-figur inspiratif yang mampu membawa pertanian Tabanan semakin tangguh dan mandiri,” ujarnya.

Evaluasi tahun ini mencakup empat kategori utama:

  1. Petani Berprestasi
  2. Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Berprestasi
  3. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Berprestasi
  4. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Percontohan

Proses penilaian berlangsung secara bertahap dari tanggal 3 hingga 12 Juni 2025, melibatkan 10 BPP yang mewakili seluruh kecamatan di Tabanan:

3 Juni: BPP Tabanan dan Kediri

4 Juni: Pupuan dan Selemadeg Barat

5 Juni: Selemadeg Timur dan Baturiti

11 Juni: Selemadeg dan Penebel

12 Juni: Marga dan Kerambitan

Dinas Pertanian Tabanan menargetkan hasil evaluasi tahun ini mampu mengulang kesuksesan 2024, di mana Tabanan menyabet Juara I Tingkat Provinsi Bali melalui dua kategori unggulan:

Petani Berprestasi: I Made Sila Dana dari P4S Agro Alam Lestari, Candikuning

Gapoktan Berprestasi: Gapoktan Subak Jatiluwih di bawah kepemimpinan I Wayan Mustra

Pengumuman para pemenang dijadwalkan bersamaan dengan puncak peringatan Bulan Bung Karno, sebagai penanda komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam membangun sektor pertanian yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berakar pada semangat kebangsaan.

“Inilah bentuk nyata keberlanjutan pembangunan pertanian Tabanan yang tidak hanya mengejar produksi, tapi juga membangun karakter dan kemandirian petani,” tutup Subagia. hmt

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *