Wamen Transmigrasi: Antusiasme Warga Tinggi, Paradigma Baru Transmigrasi Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi
KataBali.com – DENPASAR, NusaBali – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Viva Yoga Mauladi, menyatakan bahwa minat masyarakat terhadap program transmigrasi masih sangat tinggi, meskipun keterbatasan anggaran menjadi tantangan utama dalam pelaksanaannya.
Dalam kunjungannya ke Denpasar usai menghadiri Musyawarah Wilayah VI DPW PAN Bali, Jumat (16/5), Viva mengungkapkan bahwa sepanjang 2024 terdapat sekitar 7.000 kepala keluarga (KK) yang mendaftar program transmigrasi. Namun, hanya 132 KK yang bisa diberangkatkan karena keterbatasan anggaran negara.
“Target kami di tahun 2025 adalah minimal memberangkatkan 2.000 KK, sembari menunggu tambahan anggaran dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 2,38 triliun,” ujar Viva.
Menurutnya, program transmigrasi kini mengusung paradigma baru, berbeda dari pendekatan top-down di masa lalu. Program ini kini bersifat bottom-up, berlandaskan kerja sama dengan pemerintah daerah, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 29 Tahun 2009.
“Transmigrasi sekarang bukan hanya soal redistribusi penduduk, tetapi juga penguatan ekonomi lokal melalui pemberdayaan SDM transmigran,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Pemda kini memiliki peran vital dalam penyediaan lahan, sementara Kementerian berperan sebagai fasilitator dan mediator antarwilayah. Viva mencatat ada 45 daerah prioritas revitalisasi kawasan transmigrasi, termasuk Halmahera Selatan yang membutuhkan 500 KK, dan Kabupaten Siak yang memerlukan 300 KK.
Sejak masa kemerdekaan, program transmigrasi telah membentuk 1.567 desa, 466 kecamatan, dan 116 kabupaten/kota baru. Bahkan, transmigrasi turut melahirkan tiga provinsi: Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Papua Selatan.
“Jika sekarang ada Pemda yang berminat membuka kawasan transmigrasi, itu artinya ada peluang pertumbuhan ekonomi baru yang harus kita dukung bersama,” pungkas Viva. hmt