Tabanan Usung Tema Subak dan Tradisi Wongaya Gede di PKB 2025
KataBali.com – Tabanan — Kabupaten Tabanan tengah bersiap meriahkan ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) Tahun 2025 dengan mengusung konsep tematik yang mengedepankan kearifan lokal. Dalam pawai pembukaan nanti, Tabanan akan menampilkan garapan kreasi baru yang mengangkat tema subak, dipadukan dengan kekayaan tradisi dari Desa Adat Wongaya Gede.
Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, I Made Yudiana, mengungkapkan bahwa persiapan telah dimulai sejak dini. “Sesuai tema PKB tahun ini, kami menampilkan garapan tematik berbasis tradisi dari desa adat. Tabanan mengangkat konsep dari Desa Adat Wongaya Gede karena dikenal kuat dengan sistem subaknya, serta memiliki kekayaan tradisi yang unik,” ujar Yudiana, Selasa lalu (16/5).
Salah satu daya tarik utama dari penampilan Tabanan adalah perpaduan garapan kreasi baru bertemakan subak dengan Tarian Sakral Sanghyang Sampat, serta sentuhan kreasi bebarisan yang terinspirasi dari tradisi Baris Memedi khas Wongaya Gede.
Dalam PKB tahun ini, Tabanan mengirim sekitar 1.000 seniman, dengan 300 di antaranya akan tampil dalam pawai pembukaan. “Garapan akan diiringi perpaduan gamelan barungan kecil dan besar, termasuk bleganjur, okokan, serta properti penutup berupa lumbung. Komposisi ini kami pilih untuk menggambarkan semangat agraris masyarakat Tabanan,” lanjut Yudiana.
Kepala Bidang Kesenian, Ni Luh Nyoman Sri Suryati, menjelaskan susunan barisan dalam pawai. “Barisan pertama akan diawali dengan papan nama diiringi jegeg bagus berpakaian payas agung. Disusul tarian khas Tabanan Jayaning Singasana AUM dengan iringan gong suling. Lalu barisan uperengga, barisan garapan Baris Memedi, kreasi subak dengan tarian Sanghyang Sampat diiringi bleganjur dan okokan, dan ditutup dengan properti lumbung,” urainya.
Kehadiran konsep ini diharapkan mampu memperkuat identitas budaya Tabanan di mata publik, sekaligus memperkaya khazanah seni tradisi dalam Pesta Kesenian Bali tahun ini.*
