Tahun 2024 Ekonomi Bali Tumbuh 5,36 % Didukung Inflasi Rendah
KataBali.com – Denpasar – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari mengapresiasi dukungan dan kerja sama Pemerintah, OJK, perbankan, dunia usaha, dan masyarakat atas tercapainya perkembangan perekonomian Provinsi Bali membanggakan. Ekonomi Bali 2024 tumbuh 5,43% (yoy) pada triwulan III 2024, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,36% (yoy).Pertumbuhan ekonomi Bali tinggi, tetap didukung dengan inflasi rendah dan terkendali.
“ Pada Oktober 2024, inflasi Provinsi Bali tercatat sebesar 2,51% atau dalam rentang target sasaran 2,5±1 %. Inflasi pangan juga tercatat terkendali sebesar 3,98%, di bawah target 5%, “ sebut Diah Utari dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia ( PTBI ) Provinsi Bali 2024,dihadiri Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, Deputi Kepala dan Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Forkopimda, perbankan instansi/lembaga vertikal, perbankan, akademisi, media stakeholders Bank Indonesia Provinsi Bali.
Utari menyebut,stabilitas sistem keuangan Provinsi Bali tetap terjaga dengan intermediasi perbankan kuat, tercermin dari total kredit tumbuh 10,27% (yoy) dan Dana Pihak Ketiga tumbuh 15,02% (yoy) pada Oktober 2024, dengan risiko non performing loan yang rendah sebesar 1,74%.
Capaian tersebut, kata Diah Utari didukung dengan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, serta elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, seluruh pemda di Bali telah menggunakan Kartu Kredit Indonesia (KKI) dengan total transaksi mencapai Rp2,24 miliar sepanjang 2024, tumbuh 1.821% (yoy).
Ke depan jelas Diah pertumbuhan ekonomi Bali 2025 diproyeksikan berada pada kisaran 5-5,8%, dengan inflasi yang berada pada rentang target sasaran. Outlook penyaluran kredit diproyeksi mencapai target nasional, dengan pengguna QRIS yang terus meningkat. Strategi kebijakan Bank Indonesia diselaraskan dengan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, berfokus penguatan sektor padat karya, pengendalian inflasi, perluasan pembiayaan, dan perluasan digitalisasi.
Utari mengatakan ada 3 flagship event akan dilaksanakan 2025, yaitu (i) Bali Jagadhita sebagai media promosi terintegrasi perdagangan, pariwisata, dan investasi, (ii) Baligivation dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat secara menyeluruh melalui digitalisasi, dan (iii) Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagai sarana TPIP-TPID untuk mengurangi tekanan inflasi pangan bergejolak.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Wayan Serinah, menyampaikan bahwa stabilitas pertumbuhan ekonomi Bali masih menghadapi berbagai tantangan ke depan, seperti ketimpangan pembangunan sektor industri, kurang meratanya investasi, tingkat mobilitas faktor produksi yang rendah, perbedaan sumber daya alam, perbedaan demografis dan kurang lancarnya perdagangan antar daerah. Oleh karena itu, terdapat 4 peran diambil pemerintah daerah dalam proses pembangunan ekonomi daerah, yaitu entrepreneur, koordinator, fasilitator, dan stimulator.
Dalam PTBI 2024, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memberikan 13 (tiga belas) apresiasi Bali Kertha Bhuwana kepada mitra strategis Bank Indonesia yang mendukung dan berkolaborasi pelaksanaan tugas dan kebijakan Bank Indonesia di Provinsi Bali. Bank Indonesia terus berkomitmen mengoptimalkan bauran kebijakan dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung Pertumbuhan berkelanjutan Nn