Perkuat Rantai Pasok, Bank Indonesia Apresiasi MoU Anggota PHRI Bali dengan Perumda Darma Santika
KataBali.com-Denpasar-Beberapa Anggota hotel besar tergabung dalam Persauan Hotel dan Restauran Provinsi Bali Menandatangani Perjanjian Kerjasama ( MoU ) dengan Perumda Darma Santika Tabanan untuk mendorong penggunaan produk lokal Bali memperkuat rantai pasok mendukung keberlanjutan sektor pariwisata. MoU Disaksikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja,Ketua PHRI BPD Provinsi Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati;Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun; serta 350 orang pengusaha hotel dan restoran di Provinsi Bali,Rabu ( 4/12 ) dalam acara Temu Wirasa bertena“Membangun Pariwisata Bali yang Aman, Kreatif, dan Berkelanjutan Kantor Perwakikan Bank Indonesia Prov.Bali.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja mengapresiasi kerja sama merupakan wujud nyata langkah strategis menciptakan multiplier effect pemberdayaan masyarakat dengan produk lokal, memperkuat rantai pasok komoditas strategis ke industri perhotelan membantu stabilitas harga barang dan jasa.
”Apabila stabilitas harga terus terjaga maka akan maka terjaganya daya beli masyarakat dan kesejahteraan masyarakat,” kata Erwin.Kerja sama ini selaras dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali.
Erwin menyebut ada beberapa tantangan dalam pengembangan pariwisata di Bali. “Tantangan ke depan adalah bagaimana kita semua menjaga reputasi Bali sebagai major destination wisata tidak hanya nasional tapi juga dunia. Pada poin ini perlu menata pembangunan sesuai DNA tematik potensi wisata suatu daerah di Bali, memperkuat connectivity antar wilayah, memperkuat kelayakan sarana prasarana, memperkuat perizinan, dan mengoptimalkan digitalisasi guna meningkatkan akses pasar dan kualitas layanan” tutur Erwin.
Ketua PHRI BPD Provinsi Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengatakan Bali menjadi salah satu destinasi wisata populer di Indonesia, kini bersiap melangkah menuju pariwisata 5.0 yang mengedepankan keberlanjutan dan ekowisata, konektivitas global, serta pengalaman wisata yang dibantu oleh kecerdasan teknologi. “Untuk itu, dibutuhkan sinergi yang baik antara para pelaku usaha, pemerintah, serta masyarakat Bali untuk menciptakan Bali sebagai destinasi pariwisata digital”, kata Sukawati.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menegaskan pariwisata merupakan pintu gerbang memperkenalkan Budaya Bali ke dunia luar, “Pemanfaatan produk lokal pariwisata di Bali tidak hanya mendukung kemajuan ekonomi masyarakat juga memperkuat identitas Bali menciptakan ekosistem pariwisata saling menguntungkan antara wisatawan, pemerintah dan masyarakat juga menciptakan lapangan kerja, menjaga kelestarian alam dan budaya Bali, ‘ terang Mayun.
Untuk mendukung pariwisata Bali yang aman, kreatif, dan berkelanjutan, Temu Wirasa kali ini menghadirkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Gerbang Perlindungan Data Pribadi Indonesia.Kedua lembaga ini menekankan pentingnya perlindungan data pribadi menyongsong era digital makin berkembang. Manfaat akselerasi digital di Bali telah dirasakan baik dari sisi infrastruktur, industri, maupun inovasi.
Hal ini terwujud lewat prestasi Pemerintah Provinsi Bali mendapatkan penghargaan BI Awards sebagai Pemerintah Provinsi berhasil mendorong penggunaan QRIS, tidak hanya sektor ritel juga elektronifikasi daerah, yang diakui Nasional bahwa Bali terdepan memperluas ekosistem digital di masyarakat. Bank Indonesia Provinsi Bali menyambut positif langkah PHRI memperkuat edukasi pelindungan konsumen di tengah pesatnya digitalisasi mendorong pertumbuhan ekonom
i Bank Indonesia. Nn