Agustus 2024 Survie Keyakinan Konsumen Menguat di Bali Sejalan Dengan Inflasi Terkendali

KataBali.com- Denpasar – Survei Konsumen Bank Indonesia Agustus 2024 lalu mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Bali meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali bulan Agustus 2024 tercatat sebesar 139,8, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 138,6 dan tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100).

Optimisme konsumen meningkat ini, sejalan tingkat inflasi yang terkendali dan peningkatan kunjungan wisatawan pada peak season pariwisata Bali. Sejalan dengan IKK Bali, dari IKK nasional tercatat sebesar 124,4, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 123,4, “ Survei Konsumen merupakan survei bulanan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan, “ jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja.

Ia menjelaskan, meningkatnya Keyakinan Konsumen di Bali Agustus 2024 ditopang capaian Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), yang dipengaruhi seluruh komponen pembentuknya, terutama Indeks Penghasilan Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu tumbuh 4,1% dari 133,5 menjadi 139,0 dan Indeks Konsumsi Barang Kebutuhan Tahan Lama Saat Ini dibandingkan 6 bulan lalu tumbuh 3,02% dari 116,0 menjadi sebesar 119,5.

Erwin menyebut, di sisi lain keyakinan konsumen tertahan IEK melambat dari 146,3 menjadi 145,5 atau turun -0,6% (mtm), disebabkan komponen pembentuk IEK yakni Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 bulan mendatang tercatat menurun -3,1% (mtm) menjadi sebesar 142,5. Disamping itu,penurunan IEK tertahan kenaikan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan mendatang tumbuh 1,1% (mtm) menjadi sebesar 143,0 dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang g tumbuh 0,3% (mtm) menjadi sebesar 151,0.

Meski demikian, capaian tersebut secara umum masih berada pada zona optimis.Ekspektasi konsumen tetap terjaga masa mendatang mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga kedepan, perkembangan investasi, meningkatnya produktivitas dan daya saing serta membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali tetap kuat.

“ Hal ini tetap perlu diiringi dengan sejumlah langkah untuk menjaga daya beli masyarakat. Untuk itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat guna mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang kisaran target 2,5%±1%
, “ jelas Erwin Soeriadimadja. Nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *