Gelar DFL di Bali, OJK dan ITSK Harapkan Gen Z Berperan Ciptakan Solusi Digital Inovatif dan Inklusif Sektor Keuangan
KataBali.com – Denpasar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan Digital Financial Literacy (DFL) tema Perkembangan dan Peluang bagi Gen Z di Industri Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) di Indonesia secara hybrid kepada mahasiswa dari Universitas Udayana, Universitas Mahasaraswati, serta Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali (23/8) di Denpasar
Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan ITSK, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, Djoko Kurnijanto, menekankan pentingnya literasi keuangan digital di era transformasi digital makin pesat. “Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peran penting mendorong inovasi sektor keuangan, dan penting memiliki pemahaman komprehensif tentang teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Blockchain, dan Cloud Computing untuk mempercepat inovasi bermanfaat bagi masyarakat dan sektor keuangan” kata Djoko.
Djoko mendorong mahasiwa aktif berpartisipasi menciptakan solusi digital inovatif dan inklusif sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan keuangan, serta menjadi penggerak meningkatkan literasi keuangan digital lingkungan sekitar mereka.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK Provinsi Bali, Ananda R. Mooy menyambut positif kegiatan Digital Financial Literacy (DFL) bagi mahasiswa Bali, mengingat inovasi teknologi menghadirkan solusi better-faster-cheaper dan mendorong layanan keuangan inklusif menjangkau segmen yang belum tidak terlayani.
“Peningkatan literasi keuangan digital sangat penting bagi generasi muda di era digital saat ini, dan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam mengelola dan bertransaksi dengan uang, salah satu inovasinya yaitu aset kripto,” kata Ananda.
Tantangan OJK ke depan, adalah meningkatkan literasi dan inklusi keuangan digital, terkait sumbangan ekonomi digital terhadap PDB menjadikan Indonesia negara maju. Percepatan literasi dan inklusi keuangan digital sebelum 2045 jadi penting, diimbangi pemberian edukasi oleh OJK dan Industri Jasa Keuangan (IJK) berkesinambungan upaya pelindungan konsumen.
Dalam kegiatan dihadiri juga Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Indonesia Aries Setiadi, Wakil Kepala Eksekutif Advokasi Asosiasi Fintech Syariah Indonesia Aggi Nauval Guntur Surapati, Wakil Rektor II ITB Stikom Bali Ni Luh Putri Srinadi, dan Pembina Galeri Investasi Universitas Mahasaraswati Ni Putu Shinta Dewi.
Melalui optimalisasi peran Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), diharapkan dapat mendukung Ekosistem Industri Jasa Keuangan yang inklusif, inovatif dan berkelanjutan. nn