FP Unwar Bantu Peternak Jembrana dengan Inovasi Pakan Fermentasi Berbahan Limbah Industri Minyak Kelapa

KataBali.com – Jembrana – Kepedulian terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat menjadi dasar Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Asahduren, Pekutatan, Jembrana pada Sabtu (3/8). Dosen dan mahasiswa Unwar memperkenalkan teknik pembuatan pakan fermentasi dari limbah industri minyak kelapa untuk ayam kampung.

Luh Suariani, Ketua Prodi Peternakan FP Unwar, mengatakan bahwa inovasi ini tidak hanya memberikan solusi bagi peternak ayam kampung dalam mendapatkan pakan yang berkualitas dan ekonomis, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi limbah lingkungan. “Kami berharap inovasi ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan potensi lokal secara optimal,” ujar Suariani.

Menurut Suariani, selama ini kegiatan nandusin atau membuat minyak kelapa secara tradisional di Bali menghasilkan limbah ampas kelapa yang belum termanfaatkan secara optimal. Sedangkan pada sisi lain Masyarakat memiliki ternak ayam kampung yang membutuhkan pakan olahan guna peningkatan produksi.

Luah Suariani menyampaikan ampas kelapa jika ditinjau dari kandungan nutrisi, mengandung kadar air (KA) 5,60%, bahan kering (BK) 94,40%, protein kasar (PK) 4,38%, dan lemak kasar 14,72%, sehingga masih bisa digunakan sebagai pakan ternak. Namun untuk meningkatkan nilai nutrisinya maaka perlu dilakukan fermentasi. Fermentasi apas kelapa dilakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas nutrisi ampas kelapa sehingga dapat digunakan sebagai pakan ayam kampung.

“Selain itu fermentasi ampas kelapa juga bertujuan untuk menambah daya simpan dan juga meningkatkan palatabilitas dari ransum tersebut” ungkap Suariani disela-sela sosialisasi dihadapan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Kusuma Dewi, Dusun Segah, Desa Asahduren, Pekutatan, Jembrana.

Anggota KWT Ketut Sadri mewakili anggota menyatakan senang mendapat pengetahuan mengenai teknik produksi minyak kelapa yang hemat waktu dan biaya serta menghasilkan minyak yang lebih banyak. Selain itu juga mendapat pengetahuan metode pembuatan pakan ayam kampung dengan metode fermentasi. “Semoga semua ilmu itu dapat diterapkan langsung di masyarakat.” ujar Sadri. mul

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *