Bank Indonesia Dorong Bali Miliki Potensi Besar Serap Investasi Asing Berkelanjutan

KataBali.com – Denpasar – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menekankan,momentum pertumbuhan positif perekonomian Provinsi Bali perlu didukung pendalaman pasar keuangan.Karena Pasar keuangan dapat mendorong aliran capital flows atau transaksi valuta asing secara maksimal. Berdasarkan data Kementerian Investasi, nominal Foreign Direct Investment (FDI) di Provinsi Bali pada Januari-Juni 2024 sebesar USD710.22 juta.

Hal itu disampaikan Erwin Soeriadimadja Saat pembukaan Capacity Building ( CB ) Pasar Keuangan mengambil tema “Optimalisasi Pendanaan Berkelanjutan: Langkah Strategis Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Bali”, Kamis ( 22-23/8 ) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia sejumlah narasumber berpengalaman yakni Financial Market Development Project (FMDP) Lead Millenium Challenge Account Indonesia (MCAI), Surya Pagi Asa; Legal Director MCAI, Dudi Rulliadi; serta Komisaris PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Dodi Miharjana.

Erwin menyebut,Nominal FDI tersebut sudah mencapai 87% dari total FDI di tahun 2023 sebesar USD808.49 juta.“Tingginya FDI menunjukkan adanya potensi besar investasi asing yang dapat diserap di Provinsi Bali Kegiatan Capasity Building untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Bali  lebih kuat serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Dalam agenda ini  Bank Indonesia Provinsi Bali berkolaborasi dengan Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (DPPK)  

Direktur DPPK Bank Indonesia, Agustina Dharmayanti menekankan,Capacity Building pasar keuangan sebuah upaya membangun pasar uang dan pasar valuta asing yang likuid, efisien, transparan, dan berintegritas, termasuk meningkatkan awareness stakeholders daerah terhadap instrumen pasar keuangan di Indonesia. ”Pasar keuangan bermanfaat sebagai sumber pembiayaan ekonomi, media transmisi kebijakan moneter dan fiskal serta pendukung stabilitas sistem keuangan” tutur Agustina.

Capacity Building kali ini membahas pengelolaan risiko dan lindung nilai jangka panjang, (long-term hedging) untuk pinjaman jangka panjang disampaikan Surya Pagi Asa selaku FMDP Lead MCAI.Ia menjelaskan pentingnya pengelolaan eksposur risiko pasar demi menjaga keberlanjutan usaha dan proyek investasi, terutama infrastruktur. Oleh karena itu, long-term hedging bermanfaat mengurangi eksposur melalui pengelolaan risiko.

Terkait kerangka kebijakan keuangan berkelanjutan, Dudi Rulliadi selaku Legal Director MCAI mngungkapkan dukungan pemerintah dan lembaga keuangan terhadap pembiayaan berkelanjutan dari aspek regulasi, seperti Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan, kebijakan makroprudensial Bank Indonesia terkait kebijakan Loan to Value (LTV) dan Uang Muka Hijau, serta Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) Hijau.

Selain itu, kebijakan mikroprudensial dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait implementasi keuangan berkelanjutan dan kebijakan fiskal dari Kementerian Keuangan. Dari aspek investasi potensial di Provinsi Bali, Komisaris Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Dodi Miharjana mengatakan, salah satu program dijalankan PT SBDJ saat ini yaitu pembangunan layanan transportasi publik Bali Urban Rail.

Proyek tersebut, akan meningkatkan konektivitas transportasi mempertimbangkan aspek lingkungan dan tradisi nilai-nilai budaya Bali. PT SBDJ menerapkan sistem kemitraan dengan investor pembangunan Bali Urban Rail, sehingga investor tidak dapat melakukan tuntutan hukum terhadap pemerintah. Alhasil, risiko pemerintah menjadi lebih rendah dengan skema pendanaan kemitraan.

 Bali memiliki potensi pengembangan pasar keuangan sehubungan dengan tingginya kebutuhan pembiayaan untuk proyek strategis transformasi ekonomi Bali dan branding Bali yang dikenal hingga mancanegara. Sejalan dengan Program Transformasi Ekonomi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Pemerintah Provinsi Bali terus mendorong investasi di sektor-sektor unggulan non pariwisata. Dukungan pemerintah daerah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan SDM berkualitas yang dibarengi dengan pendalaman pasar keuangan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan dan inklusif.nn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *