Penyampaian Minat Investasi Bali Urban Rail and Associated Facilities dan Penyerahan Dokumen Kualifikasi

Keterangan foto: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri acara penyampaian Minat Investasi Bali Urban Rail and Associated Facilities dan Penyerahan Dokumen Kualifikasi di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Rabu (29/5).

KataBali.com – Badung – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri acara penyampaian Minat Investasi Bali Urban Rail and Associated Facilities dan Penyerahan Dokumen Kualifikasi oleh Konsorsium PT. Bumi Indah Prima kepada PT. Sarana Bali Dwipa Jaya sehubungan dengan pelaksanaan seleksi Mitra Investasi dalam Pengembangan Transportasi Massal berbasis Kereta di Bali bertempat di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Rabu (29/5).

Bupati Bupati Giri Prasta ditemui seusai acara penyampaian mengatakan dirinya mengapresiasi serta mendukung penuh daripada pelaksanaan seleksi Mitra Investasi dalam Pengembangan Transportasi Massal berbasis Kereta di Bali. ”MRT merupakan sistem transportasi massal dalam upaya mengatasi kemacetan di Bali dengan memberikan alternatif transportasi yang cepat, nyaman, dan efisien bagi penduduk Bali yang akan dating. Kami mendukung penuh program MRT ini apalagi dengan pelaksanaan by to by, bisnis to bisnis, kami sangat berharap program ini terlaksana dan kami tidak mau program MRT ini gagal. Kalau melebarkan jalan susah apalagi ada Merajan milik masyarakat sendiri, dan jika kita melaksanakan play over juga tidak boleh. Kita mengamati regulasi, satu-satunya jalan melalui upaya program MRT ini, kami sudah siap sepenuhnya melaksanakan, cuma ini harus betul-betul di atensi oleh Negara karena ini merupakan program yang amat sangat besar untuk eksekusi di lapangan kami sudah siap sekali,” ujarnya seraya mengatakan bahwa untuk membangun stasiun MRT akan dibangun di daerah Kuta dengan luas lahan 1 hektar lebih.

Sementara Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dalam sambutannya mengatakan, bahwa kreativitas pembangunan dan pengembangan transportasi massal berbasis kereta dengan menggunakan model investasi bisnis. Mengingat sektor pariwisata menjadi backbone perekonomian Bali. Sebagai gambaran pada tahun 2023 wisatawan yang datang ke Bali lebih dari 15 juta wisatawan, 2024 ditargetkan mencapai 20 juta wisatawan dan setiap tahun terus bertambah, maka Bali perlu ditata untuk menjaga kelestarian alam dan keunikan budaya Bali, wisatawan supaya merasa aman dan nyaman selama berwisata di Bali. Kondisi lalu lintas dari destinasi wisata yang ada di Bali hampir sepanjang waktu macet parah seperti wilayah sekitar Kuta, Seminyak, Canggu, Sanur dan Ubud Bali sebagai destinasi wisata dunia, maka perlu sistem transportasi modern yang aman nyaman ramah lingkungan dan ketepatan waktu tertempuh. Sehingga muncul gagasan melakukan penataan pariwisata Bali dengan mengundang pihak wisata berinvestasi di Bali menggunakan pengembangan sistem angkutan massal berbasis kereta yang tidak hanya bertujuan mengatasi kemacetan tetapi juga meningkatkan daya saing Bali sebagai destinasi wisata unggulan dunia. “Maka Pemerintah Provinsi Bali telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2024 tentang Penegakan Kepada PT. Jam Krida Bali Mandara Untuk Melakukan Kerjasama Dalam Pengembangan Pembiayaan dan Penyelenggaraan Sistem Angkutan Umum Berbasis Kereta,” ungkapnya.

Turut hadir Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Republik Indonesia Suharso Monoarfa, Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Bahlil Lahadalia, Perwakilan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ketua DPRD Provinsi Bali, Kapolda Bali, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Pangdam IX/Udayana, Sekda Provinsi Bali, Wakil Walikota Denpasar, Pj. Bupati Gianyar, Wakil Bupati Tabanan serta undangan lainnya. hbd

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *