Deputy Gubernur Senior Bank Indonesia Tegaskan Penting Kerangka Kerja Regulasi Robust Mendukung Inovasi Digital
KataBali.com – Denpasar- Di tengah perkembangan inovasi digital semakin cepat, kebutuhan Bank Sentral akan kerangka kerja regulasi yang robust beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital menjadi hal penting. Kerangka hukum dan peraturan harus memiliki fleksibilitas cukup untuk mengakomodasi berbagai instrumen keuangan baru dan kemajuan teknologi. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun masa depan di tengah perkembangan inovasi digital melalui suatu wacana/pertemuan ilmiah.
“ Konferensi ini akan menjadi platform strategis mendorong kolaborasi Internasional serta berbagi informasi dan pengetahuan antara akademisi, pembuat kebijakan, praktisi hukum, dan Central Bankers, “ ungkap Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (Bl), Destry Damayanti saat Membuka International Conference and Call for Papers Journal of Central Banking Law and Institutions ke-2 (ICFP-JCLI) Selasa (7 / 5 ) 2024 di Bali.
Kegiatan ini mengangkat tema ” Emerging and Acceleration of Technology: Digital Innovation in the Financial System ICFP-JCLI merupakan kegiatan tahunan dari jurnal internasional (peer-reviewed) yang diterbitkan Bank Indonesia, yaitu Journal of Central Banking Law and Institutions (JCLI).
Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti menegaskan Bank Indonesia selaku Bank Sentral melihat pentingnya inovasi dan digitalisasi dalam merespons berbagai tantangan global berkelanjutan. Pertama, Bank Indonesia menjadi organisasi yang adaptif terhadap digitalisasi memperkuat kualitas formulasi kebijakan. Kedua, digitalisasi membantu Bank Sentral memberikan solusi terhadap permasalahan semakin kompleks sehingga semakin memperkuat stabilitas moneter, sistem keuangan dan pembayaran.
Destry menjelaskan,Pengembangan dan penerapan QRIS merupakan salah satu contoh pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan layanan masyarakat dalam pembayaran digital. Ketiga, Bank Indonesia secara proaktif menjalin kolaborasi multilateral dalam membangun arsitektur ekonomi dan keuangan berbasis teknologi dan inovasi digital sehingga resilien terhadap guncangan yang semakin besar di masa mendatang
ICFP-JCLI berupaya mengeksplorasi ide baru yang relevan dan terkait isu terkini, untuk penyusunan kebijakan, pengembangan industri, dan ilmu pengetahuan, dengan fokus khusus pada aspek hukum dan kelembagaan menghadapi akselerasi inovasi digital pada sistem keuangan. Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini diharapkan dapat mendukung pembentukan ekosistem riset yang kuat melalui peningkatan kualitas dan pengembangan sumber daya manusia yang unggul di bidang riset.
Pada ICFP-JCLI ke-2 mempertemukan para peneliti, akademisi, dan praktisi bidang hukum, kelembagaan, ekonomi, informatika dan kebanksentralan dari berbagai negara, terkumpul 280 paper dari para penulis dari 29 negara. Jumlah ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang sebanyak 1 1 3 paper. Melalui proses seleksi ketat didukung akademisi dari universitas-universitas terkemuka, telah terpilih 24 paper terbaik untuk dipresentasikan dalam konferensi ini. Paper telah menjalani peer-review berpotensi untuk diterbitkan dalam edisi mendatang dari Journal of Central Banking Law and Institutions (JCLI).
Rangkaian acara juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) terkait pengelolaan, dan publikasi JCLI, termasuk peran PERADI sebagai reviewer, dalam rangka memperkuat ekosistem dan branding JCL] serta meningkatkan kualitas, dan kuantitas publikasi JCLI. Melalui kerjasama ini, ke depan diharapkan memperkaya tulisan dan topik yang diterbitkan JCLI. nn