Wabup Suiasa Hadiri Penutupan Swarapala Festival I tahun 2024

Keterangan foto: Wabup Suiasa saat menghadiri sekaligus menutup secara resmi kegiatan Swarapala Festival I tahun 2024 di Puspem Badung, Minggu (21/4).

KataBali.com – Badung – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri sekaligus menutup secara resmi kegiatan Swarapala Festival I tahun 2024 dirangkaikan dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang. Acara dilaksanakan di Jaba Sisi Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung, Minggu (21/4).

Swarapala Festival I tahun 2024 tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 20 dan tanggal 21 April tahun 2024 dengan merebut hadiah berupa piala, piagam dan uang tunai. Kegiatan Swarapala Festival diselenggarakan oleh Komunitas Seni Swarapala lingkungan Muncan Kelurahan Kapal dengan mengusung tema “Suluh Sundih” yang berarti Api Cerminan Spirit Kreativitas. Turut hadir Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung l Gede Eka Sudarwitha, Kabid Pemasaran Pariwisata Ni Luh Ayu Rai  Saridarmini, Juri l Wayan Sudirana, Putu Tiodore Adibawa, dan Andi Pastika Putra serta masyarakat setempat.

Kegiatan Swarapala Festival dibantu dana kegiatan Kesra sebesar Rp. 30 Juta. Bantuan dana tersebut merupakan bentuk perhatian dan dukungan Pemkab Badung dalam melestarikan Adat seni dan budaya warisan leluhur.

Dalam sambutannya Wabup Suiasa mengatakan dirinya sangat mengapresiasi serta menyambut baik daripada kegiatan Swarapala Festival tersebut. Dikatakan juga bahwa kegiatan Swarapala Festival merupakan kegiatan positif dalam rangka menjaga dan melestarikan kesenian tradisional warisan leluhur.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Badung sangat mengapresiasi daripada kegiatan Swarapala Festival I, kegiatan ini merupakan kegiatan positif dalam melestarikan Adat Budaya warisan leluhur kita,” ujarnya.

Lebih lanjut Suiasa menyampaikan rasa senang dan bangga bahwa kegiatan Swarapala Festival merupakan suatu agenda yang begitu penting dan baik serta sangat strategis di dalam membangun khususnya sumber daya manusia para generasi muda. ”Kegiatan Swarapala festival ini yang telah dilaksanakan merupakan suatu momentum yang sangat luar biasa dan sangat istimewa bagi kita semua, ketika kita mampu melakukan idealisme seni budaya itu, kita bisa wujudkan secara bersama-sama secara bersinergi dan tentunya yang terakhir adalah sebuah kebanggaan bagi kita semua,” ungkapnya.

“Dalam kegiatan ini  generasi muda telah tampil dan mengambil peran begitu besar berkiprah di bidang seni dan budaya seperti sekarang ini , kegiatan ini benar-benar mempersatukan para komunitas seni muda dari berbagai latar belakang budaya, karakter, seninya mereka di daerahnya masing-masing tetapi disini bisa dipersatukan menjadi sebuah suatu variasi yang sangat indah dan sangat menarik,” imbuhnya.

Dirinya menghimbau dengan terselenggaranya kegiatan swarapala festival tersebut supaya bisa berkelanjutan tidak hanya berhenti di tahun 2024 sehingga para generasi muda bisa meneruskan mengembangkan bakat dan seninya. “Kegiatan ini sudah membuktikan memberikan atau mewujudkan rasa bangga maka tidak ada alasan bagi kita bahwa kegiatan ini berhenti hanya disini saja tentunya tantangan bagi kita semua bagaimana kegiatan ini swarapala festival ini  tidak hanya berhenti di tahun 2024  tetapi saya berharap bergelora di tahun-tahun berikutnya,” harap Suiasa.

Sementara itu Ketua panitia penyelenggara l Putu Bayu Mahendra Putra menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wabup Suiasa yang sudah mendukung dan memfasilitasi kegiatan Swarapala Festival tersebut. “Terima Kasih kami sampaikan kepada Wakil Bupati dan Pemerintah Kabupaten Badung yang sudah mendukung terselenggaranya kegiatan Swarapala Festival I lomba Baleganjur Ngarap se-Bali hari ini yang diikuti 23 sekaa Baleganjur dari seluruh Bali. Swarapala Festival ini menjadi event swarapala festival yang pertama/perdana semoga bisa diteruskan di tahun-tahun berikutnya. Swarapala festival dengan tema Suluh Sundih ini bertujuan untuk memberi ruang kreativitas kepada seluruh sekaa gong, yowana, sanggar, Komunitas seni di seluruh Bali untuk berkarya khususnya baleganjur ngarap. Sekaligus sebagai bentuk pelestarian adat seni dan budaya Bali,” lapornya. hbd

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *