SimInvest dan Smartfren Ajak Generasi 5G Melek Investasi
KataBali.com – Jakarta – Setiap orang memiliki tujuan keuangan berbeda-beda untuk merencanakan hidupnya,ada yang mempersiapkan masa pensiun sejak dini, membeli rumah atau kendaraan, dan ingin buka usaha sendiri, dan sebagainya.Sangat penting etiap individu memiliki perencanaan keuangan tepat dan sesuai kebutuhan tujuan masing-masing.
Untuk itulah, SimInvest sebagai platform investasi saham dan reksa dana online inovasi dari Sinarmas Sekuritas berkolaborasi dengan Smartfren sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia menggelar kegiatan literasi keuangan dan investasi bertajuk “SimInvestival Goes to Office: Smart Investment for Long Haul” mengajak generasi 5G melek teknologi komunikasi canggih mempersiapkan masa depan finansial lebih baik, Kamis ( 11/5) membahas materi tentang “Strategi Pensiun Dini: Cara Smart Ala Generasi 5G“, “Berbondong-Bondong, Anti Investasi Bodong”, dan “Psychology of Money: Timeless Lessons on Investment” di Auditorium Smartfren Sabang
Dalam diskusi, seorang peserta seminar mengaku sudah memikirkan untuk pensiun, bahkan sejak awal memulai karirnya walaupun belum memiliki strategi spesifik untuk mencapainya. “Mulai kerja pertama kali tahun 2007, sejak pertama kerja sudah kepikiran untuk pensiun, alasannya karena ga mau hidup susah,” ujar Sabam Maruli, Distribution Journey Officer Smartfren.
Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati mengamini, banyak alasan orang pensiun, mulai dari pilihan hingga keterpaksaan. “Usia pensiun di Indonesia itu 56 sampai 57 tahun itupun kalau kita bisa terus survive terus untuk bekerja di perusahaan, ada yang bahkan sebelum usia pensiun terpaksa berhenti bekerja karena berbagai alasan. Maka dari itu, kita harus memikirkan risiko-risiko tersebut agar punya keleluasaan dan ketenangan dalam menjalani hidup,” ujar Ike Widiawati.
Selaim Ike Widiawati, juga ada Eyfrel Likuajang selaku Head of Strategic and Business Development Sinarmas Sekuritas, dan Genta Wira Anjalu selaku Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management
Ike mengajak peserta untuk berinvestasi, mulai dari uang kecil, lalu besarannya dinaikkan bertahap. Jika untuk perencanaan pensiun, maka instrumen investasi yang dipilih diprioritaskan sisi keamanannya untuk jangka panjang.Sedangkan Eyfrel Likuajang menyebut,salah satu hambatan merencanakan keuangan adalah tergiur iming-iming keuntungan yang besar, seperti dialami banyak korban investasi palsu atau investasi bodong.
Ia mengingatkan, Ciri khas dari investasi bodong ini antara lain: iming-iming imbal hasil yang pasti dan tidak m masuk akal, tidak ada izin usaha, dan biasanya menggunakan skema ponzi atau money game,” jelas Eyfrel.
Investasi Lawan Inflasi
Sementara, Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management, Genta Wira Anjalu menjelaskan lam berinvestasi anyak strategi yang disesuaikan dengan profil risiko dari masing-masing investor. “Investasi adalah lawan dari inflasi. Lantas Instrumen investasi apa yang paling baik?
Berdasarkan kinerja tahun 2009 sampai 2019, maka saham memiliki return paling tinggi 11,7 persen p.a, disusul obligasi 9,88 persen p.a, emas -3.62 persen p.a, serta deposito 5 persen p.a. Meski demikian dari total lebih dari 700 emiten di pasar modal hanya 30 persen di antaranya yang memberikan return lebih tinggi dari IHSG. Untuk itu pentingnya menimbang kembali profil risiko masing-masing untuk menyesuaikan dengan tujuan keuangannya,” pungkas Genta.
Investival memang sudah secara rutin digelar sejak 2022 untuk mengedukasi generasi muda Indonesia terkait keuangan dan investasi. Kegiatan yang biasa diadakan untuk perguruan tinggi ini untuk pertama kalinya digelar untuk karyawan perkantoran berkolaborasi dengan Smartfren. Kerjasama ini juga ditandai dengan prosesi penandatanganan PKS yang diwakili oleh Sukaca Purwokardjono, Chief of Customer Journey, BI and CLM dari Smartfren dan Eyfrel Likuayang, Co-founder SimInvest & Head of Strategic & Business Development dari Sinarmas Sekuritas.
“Smartfren mendukung kegiatan bersama dengan SimInvest, karena generasi muda harus sudah mulai pintar dalam mengelola keuangan. Generasi muda saat ini yang sudah sangat melek teknologi harus bisa memanfaatkan teknologi itu secara maksimal dan positif. Salah satunya dengan belajar sejak dini investasi dan pengelolaan keuangan yang berguna untuk masa depan dengan mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik.”ucap Sukaca Purwokardjono, Chief of Customer Journey, BI and CLM Smartfren. nn