Kunci Untuk Bertahan, BI Bali Tekankan KUPVA BB Jangan Takut Terapkan Digitalisasi
KataBali.com – Denpasar – Seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan, Bank Indonesia berharap agar KUPVA BB terus meningkatkan Pelayanan menjadi lebih mudah, aman, dan lancar antara lain melalui penguatan kompetensi SDM dan digitalisasi. Seluruh pengurus dan pegawai KUPVA BB wajib mengikuti sertifikasi SPPUR mulai dari jenjang pelaksana, penyelia, dan pejabat eksekutif,karena sejak tahun 2022 telah dilakukan sertifikasi sebanyak 210 orang dari 925 orang atau 22,7% dari seluruh pekerja di KUPVA BB
“ Selain itu, dari sisi digitalisasi diharapkan agar pengembangan website www.authorizedmoneychanger.co.id yang memberikan kemudahan mengetahui lokasi KUPVA BB dan preorder penukaran, dapat dikembangkan dalam transaksi pembayaran penukaran ke rupiah dengan memanfaatkan instrument digital seperti QRIS,“ Harap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho , saat sosialisasi Penguatan Sinergi, Kompetensi, dan Digitalisasi KUPVA BB,Kamis ( 9/2) 2023. dihadiri 321 pengurus dan pegawai KUPVA BB se Bali
Ia memaparkan,dengan diimplementasikan QRIS cross border, diharapkan akan menjadi alternatif pembayaran semakin memberikan kemudahan wisatawan mancanegara melakukan penukaran dan pembelanjaan di Indonesia dan khususnya Bali “ Saya tekankan. kembali agar KUPVA BB jangan takut dengan digitalisasi, karena itu kunci untuk bertahan di masa kini.
Sosialisasi di gelar Kantor Bank Indonesia Bali ini, rangkaian HUT APVA Bali ke-39 secara hybrid, bertujuan meningkatkan sinergi, penguatan kompetensi dan menumbuhkan kesadaran digitalisasi KUPVA BB di era digital ini.
Trisno menyebutkan, perekonomi Bali tahun 2022 tumbuh positif 4,84 persen dari sebelumnya mengalami kontraksi -2,46 persen di 2021.Sektor pariwisata Bali mulai bangkit tercatat peningkatan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Bali sebanyak 2,16 juta orang atau rata-rata 179.646 orang per bulan memberikan dampak pada meningkatnya transaksi KUPVA BB berizin dari Rp 2,8 triliun di 2021 menjadi 10,4 triliun Rupiah di 2022 atau meningkat sebesar 601,9 persen (yoy).
“ Namun demikian, peningkatan jumlah transaksi di tahun 2022 masih belum mencapai jumlah transaksi yang terjadi di masa sebelum pandemi yang tercatat sebesar Rp38,5 triliun pada tahun 2019, “ sebut Trisno Nugroho..
Pada kesempatan tersebut, seluruh peserta mendapatkan kesempatan untuk melakukan experience QRIS dengan melakukan scan QRIS yang disediakan. nn