Bupati Tabanan Harapkan Pameran Bonsai Sebagai Ajang Mempopulerkan Kota Tabanan
KataBali.com – Tabanan – Pameran Bonsai berskala Nasional serangkaian memperingati HUT Kota Tabanan ke-529 yang puncaknya pada 29 Nopember 2022, kembali digelar. Dengan tajuk Pelangi Bonsai Tabanan VI, pameran dibuka secara langsung oleh Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, di area Taman Bung Karno Tabanan, Rabu, (2/11) malam.
Pameran bonsai ini mampu yang menyerap ratusan peserta, yakni sekitar 583 peserta ini terdiri dari 4 kelas (kelas prospek, pratama, madya dan kelas utama). Selain sebagai penyaluran hobi para penggemar bonsai, diharapkan juga kegiatan ini mampu membangkitkan perekonomian dan memperkenalkan Kota Tabanan, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
“Dan sekaligus di momentum pameran dan kontes bonsai ini, kita perkenalkan Kota Tabanan. Tolong nanti Ketua Panitia dan jajaran dalam setiap ajang disini bisa disampaikan juga pesan saya selaku Pimpinan Daerah kepada para penggemar bonsai maupun juri yang datang dari luar daerah, sampaikan bahwa Tabanan memiliki sejarah yang panjang dan Tabanan ini sudah berumur 529 tahun saat ini,” kata Sanjaya dalm sambutannya saat itu.
Dengan didampingi oleh salah satu anggota DPRD Tabanan, Sekda, para Asisten dan OPD terkait, penasehat PPBI Bali serta Ketua dan Pengurus PPBI cabang Tabanan, Bupati Sanjaya menyampaikan, bahwa Pemkab Tabanan menyepakati melalui Perda Nomor 7 tahun 2010, bahwa Ibu Kota Tabanan bernama Singasana sebagai penghormatan kepada Prabu Singasana yang memindahkan Ibu Kota Tabanan dari Desa Buahan ke Tabanan di areal Taman Bung Karno saat ini.
“Ini perlu disampaikan kepada seluruh masyarakat, baik di Tabanan, Bali maupun luar Bali, agar memahami sejarah panjang Kota Tabanan. Ini perlu disampaikan kepada khalayak umum, sehingga dapat dipahami sejarah Kota Tabanan yang kita peringati setiap tanggal 29 november karena perpindahan dulu dari Buahan kesini persis pada 29 Nopember, sekitar 529 tahun yang lalu,” Sanjaya menambahkan.
Selaku Kepala Daerah, Sanjaya juga sangat mengapresiasi serta memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak penyelenggara Pelangi Bonsai Tabanan VI yang bekerjasama dengan penggemar bonsai Bali maupun daerah luar Bali, yang menjadikan Tabanan sebagai ajang pameran bonsai berskala nasional. Dimana saat itu, Sanjaya juga menyampaikan sejarah singkat Tabanan dan tentang penamaan Kota Tabanan menjadi Taman Bung Karno.
Beberapa tahun yang lalu, nama Taman Bung Karno sudah digaungkan, karena mempunyai keyakinan bahwa suatu saat pasti ada Patung Bung Karno di taman ini. Terbukti saat ini, ada patung Bung Karno yang berdiri megah melengkapi tatanan Taman Bung Karno. Hal ini tidak terlepas dari proses dan cerita yang panjang dan penuh kerja keras dari semua pihak, termasuk membangun kembali Patung Wisnu Murti yang ada di persimpangan Kediri yang merupakan ikon Tabanan.
Untuk diketahui bersama, bahwa di area Taman Bung Karno terdapat banyak bangunan yang memiliki nilai historis tinggi. Mulai dari Gedung Kesenian I Ketut Maria, Gedung Garuda Wisnu Serasi yang memiliki tiga pintu yan mengandung makna masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, hingga berdiri megah Patung Gajah Mada, Patung Kebo Iwa dan Patung Bung Karno yang merupakan ikon pemersatu bangsa.
“Jadi, bagaimana kita memaknai sebuah perjalanan, jangan pernah lupa dengan sejarah masa lalu. Sekarang, mari kita bangun Tabanan ini, Bali ini dengan sebaik-baiknya. Dan ingat, cita-cita besar kita yang akan datang, apa yang mesti kita lakukan, apa yang mesti kita perbuat untuk kesejahteraan masyarakat Tabanan yang kita cintai ini. Semua ada cerita dan filosopinya dan tidak ada yang jatuh dari langit begitu saja,” ungkap Sanjaya.
Sosok Kebo Iwa merupakan pemersatu Bali dan Gajah Mada pemersatu nusantara di era kerajaan, serta Bung Karno merupakan pemersatu Republik Indonesia. Maka dari itu, dikatakan Sanjaya pameran bonsai kali ini sangat tepat digelar di Taman ikonik Taman Bung Karno Tabanan. Kedepan, Bupati Sanjaya juga sudah menyiapkan rencana, bahwa di Taman Bung Karno akan ada UPT Badan Pengelola yang menjaga Taman agar selalu terawat selama 24 jam.
“Tabanan memang Kota kecil, namun kedepan kita ingin Tabanan menjadi Kota yang indah, kota yang prestisius, kota yang memiliki nilai historis yang baik dan luar biasa. Begitupun juga bonsai, memiliki nilai historis yang luar biasa yang asal mulanya dari jepang dan bisa dihargai dengan fantastis. Saya kagum karena bonsai tidak akan pernah mati peminat. Seperti barang antik, semakin tua, semakin lama, semakin berbobot dan semakin mahal harganya,” tutup Sanjaya.
Senada dengan Bupati Sanjaya, I Wayan Suprananda selaku Panitia juga mengatakan, bahwa selain penyaluran hobi, kegiatan ini juga ditujukan untuk memperkenalkan Kota Tabanan kepada khalayak umum sesuai arahan Bupati. Pihaknya juga berharap, pameran bonsai nasional ini menjadi agenda rutin HUT Kota Tabanan yang terus bisa dilaksanakan, sehingga momen ini tidak hanya ditunggu oleh para penggemar, tetapi pameran ini menjadi hiburan baru bagi masyarakat Tabanan. hmt