Buka Parade Budaya Nusantara Puri Kukuh Marga, Bupati Tabanan Rangkul Seniman Untuk Terus Berkarya

KataBali.com – Tabanan – Suasana meriah dihadiri oleh ribuan masyarakat menghiasi Parade Budaya Nusantara di Puri Kukuh. Bahkan, kegiatan yang berlangsung di kawasan Puri Kukuh, Desa Kukuh, Marga, Tabanan itu dibuka secara langsung oleh Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, ditandai dengan membunyikan alat musik Okokan, Minggu, (16/10) sore.

Parade Budaya yang digelar pertama kali di Puri Kukuh ini mengambil konsep pemersatuan budaya. Setidaknya terdapat puluhan iring-iringan seni, tradisi dan budaya dari beberapa Agama menyemarakkan pagelaran. Sekitar ratusan seniman dan 26 iring-iringan budaya dari Agama Hindu, Islam, Budha, Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Konghucu yang ditampilkan dalam pagelaran.

Bupati Sanjaya mengatakan, sangat berbangga dan mengapresiasi pagelaran Parade Budaya Nusantara Puri KuKuh Marga yang dirangkaikan dengan prosesi pernikahan anak dari salah satu tokoh Puri Kukuh. “Patutlah kita berikan tepuk tangan, aplaus buat semeton-semeton kita disini,” pinta orang nomor satu di Tabanan dalam sambutannya saat itu.

Turut hadir mendampingi Bupati saat itu, beberapa anggota DPRD Tabanan, yakni Putu Eka Putra Nurcahyadi dan Gusti Komang Wastana, Sekda, para Asisten dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat dan unsur Forkopimcam Marga, Bendesa Adat, Perbekel, Penglinsir dan Tokoh Puri serta tokoh masyarakat setempat.

Selain itu, Bupati Sanjaya sangat meyakini bahwa dibalik sebuah parade yang meriah sudah barang tentu ada seniman-seniman yang hebat pula didalamnya. Untuk itu, selaku Kepala Daerah, Sanjaya menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada para seniman yang ikut andil dalam Parade Budaya Nusantara ini, begitu juga dalam memajukan budaya Nusantara khususnya Bali dan Tabanan.

“Jadi, Saya dari Pemerintah Kabupaten Tabanan pasti sangat menyambut baik kegiatan ini. Apapun yang kita lakukan di Kabupaten Tabanan pasca Covid ini menuju endemi ini, sangat luar biasa. Karena masyarakat Tabanan sudah rindu, dua setengah tahun kita terbelenggu Covid-19 kita tidak pernah melakukan kegiatan apapun. Alih-alih melakukan kegiatan parade seperti ini, memikirkan diri sendiri kita saja susah,” ungkap Sanjaya.

Namun saat itu, Sanjaya juga sangat bersyukur kegiatan Parade maupun kegiatan-kegiatan lainnya terkait seni, adat dan budaya di Tabanan sudah kembali bangkit, bukan hanya sebagai wadah bagi seniman untuk berkarya atau menampilkan karya tetapi juga memberikan hiburan yang kreatif bagi masyarakat. Hal ini dikatakan juga patut menjadi sebuah kebanggaan bagi Desa Kukuh.

“Ini sangat membanggakan, sangat luar biasa. Pasti Pemerintah sangat mendukung program ini, apalagi bulan depan Tabanan akan menyambut HUT Kota Tabanan yang ke-529. Kita juga berharap menampilkan Parade seperti ini, sehingga kita bisa menampilkan seniman-seniman kita, tokoh-tokoh kita, apapun yang kita miliki kita suguhkan nanti dalam rangka HUT Kota,” imbuh Sanjaya.

Bendesa Adat Kukuh, I Gusti Ngurah Artha Wijaya yang juga selaku Tokoh Puri, mengatakan, salah satu konsep yang ditonjolkan dalam parade budaya ini adalah pemersatuan budaya. Hal itu karena parade ini merupakan kumpulan dari beberapa Agama, diantaranya, Agama Hindu, Islam, Bhuda, Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Konghucu yang mempersembahkan total 26 iring-iringan dalam parade ini.

“Harapan tiang sudah jelas, ini merupakan momen yang langka. Kalau bisa seterusnya nanti hajatan ini biar ada nanti tiap tahunnya dan masalah waktu dan tempat, itu silahkan Dinas Kebudayaan yang mengatur nanti. Karena kita kebetulan Puri adalah sumber budaya, momen sekarang ini kita pakai kesempatan untuk memberi contoh untuk pemersatu daripada kita umat beragama,” imbuh Bendesa Adat Kukuh itu. hmt

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *