Menteri ESDM Beri Gubernur Wayan Koster Penghargaan Berkat Canangkan Bali sebagai Provinsi Bebas Emisi
KataBali.com – Denpasar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster yang sudah mencanangkan Bali menjadi Provinsi bebas emisi di beberapa tahun kedepan, dengan dimulainya program – program yang nyata, seperti keluarnya Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Ucapan terimakasih dan penghargaan itu disampaikan langsung pada,
Kamis (Wraspati Kliwon, Menail) 1 September 2022 saat acara Parade
Sepeda Motor Konvensi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Listrik yang
berlokasi di Central Parkir ITDC, Nusa Dua, Badung yang dihadiri oleh
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Kapolda Bali, Irjen Pol Putu
Jayan Danu Putra, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa,
Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, serta Kadis Ketenagakerjaan dan
ESDM Provinsi Bali, Kadis Perhubungan Provinsi Bali, dan Kadis
Pariwisata Bali.
Menteri ESDM menyebut kendaraan roda dua hasil konvensi dari mesin berbahan bakar minyak menjadi mesin yang menggunakan penggerak baterai listrik, memiliki manfaat untuk mengurangi emisi CO2 yang Kita tahu emisi CO2 sangat berdampak merusak lingkungan dan juga kesehatan Kita. Manfaat lainnya bisa menghemat BBM. “Jadi kalau hitung 1 liter BBM per sepeda motor perhari di Indonesia ini, Kita membakar 800 ribu barel minyak, kalau harga minyak sekarang 100 dollar, maka setiap hari Kita sudah bakar 80 juta dollar atau Rp 1,2 triliun uangnya dijadikan asap,” kata Menteri Arifin Tasrif seraya menyatakan kendaraan bermotor listrik juga bisa menghemat biaya untuk pemakai kendaraan.
Penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai ditambahkannya, akan
menumbuhkan industri baru di Indonesia serta mampu menyerap tenaga
kerja baru. Apalagi di Indonesia memiliki bahan mineral, nikel, tembaga
dan lain sebagainya yang bisa diproses menjadi bahan jadi baterai.
Sehingga tidak hanya industri motor, tapi akan masuk juga ke industri
kendaraan roda empat, dengan demikian Indonesia mempunyai target
emisi 0 di Tahun 2060 dan sektor yang paling menjadi kontributor besar
nantinya adalah sektor transportasi darat, laut, maupun udara. “Untuk itu,
pemerintahan sekarang sedang menyiapkan strateginya,” jelas Menteri
Arifin Tasrif sembari menyatakan program nyata Gubernur Bali, Wayan
Koster untuk menjadikan Provinsi Bali bebas emisi adalah suatu inisiatif
salah satunya dalam mendukung industri pariwisata yang berkualitas
melalui udara Bali yang sangat bersih dan sehat.
Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan program Menteri ESDM dan Dirut PLN sekaligus merupakan implementasi dari kebijakan pengunaan
energi bersih di Bali yang diatur melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor
45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, dan disektor hilirnya ada
kebijakan penggunaan bermotor listrik yang diatur melalui Peraturan
Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan
Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Apa yang dilakukan dalam rangkaian G20 ini yaitu transisi energi bersih,
kata Wayan Koster merupakan suatu implementasi yang diterapkan di
Provinsi Bali dan Saya sangat dukung kebijakan ini, sehingga di Tahun
2023 mendatang akan diintensifkan dengan memberlakukan kebijakan
zonasi. “Penggunaan kendaraan listrik agar digunakan oleh anak – anak
muda, seperti SMA dan Mahasiswa, karena biayanya lebih murah dari
pada sepeda motor berbahan bakar minyak, tidak perlu perawatan, tidak
pakai oli, dan tidak mengeluarkan asap,” jelas orang nomor satu di Pemprov Bali ini seraya mengatakan Kita akan prioritaskan konvensi kendaraan tersebut di daerah pariwisata seperti Nusa Penida, Ubud, Sanur hingga Kuta.
Agar masyarakat menggunakan kendaraan listrik, Gubernur Bali jebolan
ITB ini menyatakan masyarakat perlu diberikan pemahaman terlebih
dahulu, seperti halnya dulu ketika orang masak menggunakan bahan
bakar kayu, kemudian beralih ke kompor minyak, setelah itu pakai kompor gas, dan menggunakan listrik seperti rice cooker.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan peran Bapak
Mentri ESDM memang ingin mengubah sistem transportasi dari bahan
minyak import menjadi energi domestik, yaitu listrik, dan ini adalah
program yang sangat sejalan dengan program Bapak Gubernur Bali,
Wayan Koster, yaitu energi bersih yang diatur melalui Peraturan Gubernur
Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih. “Kepolisian juga
telah mendukung proses konvensi kendaraan dari BBM ke listrik ini,”
tegas Dirut PLN. Hb