Kendalikan Inflasi, Gubernur Bali Wajibkan Setiap Daerah Bentuk BUMD Pangan
KataBali.com – Denpasar – Tim Pengendali Inflasi Daerah ( TPID ) Provinsi Bali Kamis (6/9) melaksanakan High Level Meeting (HLM) di Rumah Jabatan Gubernur Bali. HLM dipimpin Gubernur Bali,dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, serta Bupati/Wali kota seluruh kabupaten/kota di Bali, dan OPD terkait.
Gubernur Bali, Wayan Koster memberikan arahan pengendalian inflasi, khususnya menjaga kestabilan harga di Provinsi Bali, pertama pelaksanaan operasi pasar untuk 7 komoditas prioritas, yaitu cabai rawit, cabai merah besar, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras, beras, dan bawang putih; Kedua mendorong Kerja sama Antar Daerah (KAD) produksi dan konsumsi;Ketiga program bantalan bantuan sosial pemerintah pusat; Keempat program pangan bersubsidi tahun 2022 dan 2023; dan Kelima mengumumkan harga dan tempat penjualan komoditas melalui media cetak dan media elektronik setiap hari; serta membentuk protokol pengendalian inflasi. Koster juga mewajibkan setiap Pemerintah Kabupaten/kota memiliki BUMD pangan untuk mendukung pelaksanaan KAD dan pengendalian inflasi.
Koster menjelaskan, protokol pengendalian inflasi yang akan dilakukan yakni masing-masing TPID tingkat Provinsi/kab/kota menunjuk penangung jawab harian program pengendalian inflasi sebagai pelaksanaan instruksi Gubernur; mengintensifkan koordinasi kelembagaan dan penanggung jawab, baik secara vertikal maupun horizontal antar pemerintah Provinsi/kab./kota; serta laporan harga dan ketersediaan komoditas secara berkala (mingguan) kepada Kepala Daerah, selanjutnya secara berjenjang dilaporkan kepada Kemendagri.
Sinergi Antar Daerah
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjelaskan, tingkat inflasi Indonesia masih terkendali bila dibandingkan negara lain. Inflasi Provinsi Bali melambat dari 6,73% pada Juli 2022 menjadi 6,38% ,pada Agustus 2022 seiring dengan upaya Pemerintah mengendalikan laju inflasi. Namun demikian, TPID perlu mengantisipasi meningkatnya tekanan inflasi bulan September-Oktober diprakirakan bersumber dari dampak kenaikan harga BBM dan pada November-Desember dari komoditas hortikultura.
Selama bulan Agustus 2022, TPID Denpasar dan Buleleng telah melaksanakan operasi pasar di beberapa pasar Denpasar dan di Buleleng. Komoditas yang dijual pada operasi pasar,antara lain cabai rawit, cabai merah besar, bawang merah, telur, minyak goreng. Operasi pasar dilaksanakan oleh Perusda/BUMD Pasar di Buleleng dan Denpasar. Operasi pasar juga dilakukan dengan kerja sama antar daerah Denpasar dan Buleleng dengan sumber produksi hortikultura di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Bangli.
“ Kerja sama antar instansi perlu ditingkatkan untuk menjaga ketersediaan pasokan, seperti dengan Bulog dan pihak lain yang memiliki gudang penyimpanan dengan pemerintah daerah, dan penguatan ketahanan hortikultura perlu terus digenjot misalnya dengan penguatan model bisnis dan sinergi antar stakeholders dari hulu ke hilir. Hal ini diharapkan mengurangi perbedaan harga antar wilayah. nn