Perayaan Rahina Tumpek Uye, Upacara Segara Kerthi Dipusatkan di Pantai Yeh Gangga Tabanan
KataBali.com – Tabanan – Rahina Tumpek Uye yang dimaknai sebagai perwujudan dalam menjaga keseimbangan alam dengan memuliakan sarwa wewalungan (satwa), jatuh pada saniscara kliwon uye, Sabtu (27/8) dan ditandai dengan pelaksanaan Upacara Segara Kerthi oleh Pemerintah Provinsi Bali dan diikuti oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M beserta jajaran, di Pura Baturancang, Desa Adat Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan.
Pantai Yeh Gangga, dipilih sebagai pelaksanaan upacara segara kerthi rahina Tumpek Uye agar terbangun keharmonisan manusia dengan unsur alam yaitu laut sekaligus menjadi rumah bagi pelepasan Tukik yang disimbolisasikan dalam upacara ini. Upacara diinisiasi oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, dengan diikuti juga Ketua DPRD Provinsi Bali, Kapolda Bali, Wakil Bupati Tabanan, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda Provinsi Bali, Para Asisten Setda Provinsi Bali, Sekda Kabupaten Tabanan, Jajaran Forkopimda Tabanan, Para Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan, beserta para OPD terkait.
Pelaksanaan upacara Segara Kerthi di Pantai Yeh Gangga ini merupakan pelaksanaan yang kedua, sejak pertama kali diberlakukan pada (29/1) lalu. Ini merupakan implementasi dari instruksi Gubernur Bali nomor 10 Tahun 2022, sebagai pelaksanaan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2022 tentang tata titi kehidupan masyaraat Bali bedasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sat Kerthi dalam Bali Era Baru.
Tumpek Uye merupakan kepercayaan masyarakat Hindu Bali dalam memuliakan Sarwa Wewalungan (Binatang/satwa) sebagai penghuni Bumi yang lebih dahulu dari manusia. Maka kewajiban kita sebagai manusia untuk menghormati dan memuliakannya dengan pelaksanaan Upacara Segara Kerthi sebagai upaya dalam membangun satu keharmonisan antara unsur alam. Di kesempatan itu, Wayan Koster mengajak seluruh masyarakat untuk memahami pentingnya upacara perayaan ini, karena sangat baik dan bersifat universal, dan serta pengembangan sifat perilaku toleran dan harmoni terhadap semua unsur alam memang sejatinya harus dimiliki oleh semua umat manusia.
Pada upacara yang dimulai sejak pagi tersebut, juga diiringi dengan pelepasan 100 ekor tukik ke lautan dan dilanjutkan dengan pelepasan burung sebagai upaya melestarikan satwa dan alam. “Segara Kerthi adalah penyucian dan pemuliaan laut, muara segala kehidupan, jadi pada hari ini kita akan melepas ciptaan Tuhan. Ini sekaligus mengajarkan kita agar tidak kebablasan terus mengekspoitasi dan menggunakan, maka hari ini kita melepas, agar seimbang kembali kegidupan alam ini bersama ciptaannya” Wayan Koster memaparkan dalam sambutannya.
Pihaknya juga menekankan bahwa laut menjadi habitat beragam jenis satwa dan sumber kehidupan bagi manusia yang wajib dilindungi bersama, maka harus terus disosialisasikan secara massiv agar dipahami, dihayati, diterapkan dan dilaksanaan secara menyeluruh, konsisten, berkelanjutan dengan tertib, disiplin dan penuh rasa tanggung jawab oleh seluruh masyarakat Bali.
Upacara Segara Kerthi disertai dengan kegiatan secara niskala berbentuk penyucian laut, otonan sarwa wewalungan (binatang) dan persembahyangan Tumpek Uye, dan kegiatan sekala dilakukan dengan melepas 100 ekor tukik ke laut yeh Gangga, melepas burung ke habitatnya, vaksinasi anjing dan sapi serta resik sampah di sekitar pantai Yeh Gangga. Bupati Tabanan, Sanjaya, tentunya sangat mendukung pelaksanaan upacara Segara Kerthi ini. Baginya penting bagi seluruh komponen masyarakat untuk saling bersinergi, bergotong-royong melaksanakan nilai-nilai adiluhung segara kerthi sebagai pelaksanaan Visi Nangun Sat kerthi Loka Bali. “Upacara ini dilaksanakan serentak di Bali, dan kali ini dipusatkan di Pantai Yeh Gangga Tabanan dan dihadiri langsung oleh Gubernur Bali, tentunya kami sambut dengan sangat baik sekali. Kami juga berharap ini bisa menjadi suatu aktifitas yang rutin dan berkelanjutan, dan bisa menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, sehingga keharmonisan manusia dengan alam dan lingkungannya bisa terus terjaga” Ujar Sanjaya.hmt