UMKM Binaan BI, ‘Pagi Motley’ Manfaatkan Kekayaan Alam Indonesia Jadi Pewarna Kain Diminati Desainer Internasional
Caption : -Owner ‘Pagi Montly ‘Dewa Ayu Agung Puspita, di studio Pengolahan Kain pewarnaan bahan dari daun daunan di Tejakula, Sembiran, Kabupaten Buleleng.
KataBali.com – Denpasar – Usai Menyelenggarakan Bali Jagadhita Culture Week ( BJCW 2021 ) Rabu ( 6/10 ) lalu sebuah event yang memamerkan ratusan produk UMKM di Bali, Bank Indonesia ( BI ) Provinsi Bali, mengajak 32 wartawan dari berbagai media cetak, dan online daerah dan nasional, untuk mengungungi dua UMKM Binaan BI yang dikemas dalam Capacity Building Media Kamis – Sabtu ( 7-8-9 /10 ) di Kab. Buleleng Bali.
Kedua UMKM berhasil bertahan selama Pandemi-Covid-19, karena memiliki fasion dan inovasi dalam memproduksi Kain dan busana menggunakan bahan alami dalam perwarnaan seperti daun daun yang ada disekitar kehidupan desa kota, juga memanfaatkan kain tenunan tradisional Alat Tenun Bukan Mesin ( ATBM ), namun ditenun tangan tangan trampil gadis dan ibu ibu dengan hasil berkualitas tinggi.
Seperti yang dilakukan Pagi Motly, di Jalan Raya Air Sanih, Tejakula Desa Sambiranm Kec. Tejakula, Kab. Buleleng, Bali ini, dikelola I Made Andika Putra dan sang Istri Dewa Ayu Agung Puspita, berhasil mengekspor ratusan meter kain dan pakain jadi ( Fashion,ke berbagai Negara Asia dengan inovasi pencelupan dan pewarnaan dari bahan alam, seperti daun Mangga, Ketapang,Kelapa, pohon Secang, dan Pohon Indigo.

Proses Pengolahan pewarna kain dari alam khusus dedaunan di Tejakula Kab. Buleleng
“ Kunci kesuksesan kami,hingga mampu bertahan hingga saat ini, karena inovasi dan memanfaatkan peluang ,yang didukung BI yang aktif memfasilitasi kegiatan pameran untuk promosi hingga menembus pasar Asia, Amerika dan Eropa, “ jelas Owner Pagi Motley, Made Andika Putra, kepada wartawan, Jumat ( 8/10 ) 2021.
Andika mengatakan,.usai dibina BI , ia mengikuti berbagai event pameran, “ Kami mulai membuka, terutama pasar ekspor, selain lewat medsos, juga gitalisasi dengan memperkenal proses pencelupan dengan bahan pewarna alami pada kain menjadi karakteristik dari produk-produk fesyen Pagi Motley,” terang Andika.
UMKM yang berdiri tahun 2019 konsisten mengolah warna berbahan baku alam semakin konsumen yang mulai memburu fashion back natural dari mancanegara, Pagi Motly saat ini sudah memasuki pasar ke 10 negara, diantaranya Amerika,Eropa,dan Asia seperti Jepang dan Korea pasar berpotensi.
“ Saat ini pasar fesyen berbahan baku sudah beralih ke produk yang berkelanjutan kembali ke alam sudah menjadi pilihan utama desaner dunia. Untuk itu Motly konsisten memproduki kain, dan fesyen seperti daun Mangga warna kuning, daun Ketapang warna hijau,Kayu Secang warna merah, dan Coklat dari Serabut Kelapa, “ jelas Dewa Ayu Agung Puspita.
Ia menyebutkan, semua bahan alami itu sangat mudah didapat di Bali, bahkan seluruh Indonesia,“Untuk mendapatkan bahan alam itu, Page Motly melibatkan ibu ibu untuk mengumpulkannya,setiap bulan setidaknya 300 Kg daun daun itu kami butuhkan,” imbuh Andika.
Usaha bahan Fasyen, baru dimulai awal tahun 2021 ini, komitmen menjaga kepercayaan customer, “ Kami mendata jumlah customer ada 20 yang loyalsaat ini sudah bekerja sama dengan Pagi Motly,satu customer memesan 100 meter kain dengan pewarnaan alami sesuai pesanan, ada juga orderan dari Toko pakain untuk Yoga dari Korea, “ jelas Andika, menyebutkan, ada garmen di Denpasar menjarit pakaian ekspor menggunakan kain dari Pagi Motley, hingga kewalahan.
ini hampir 50 persen penjualannya melalui sosial media. Setiap tamu yang datang ke studionya, melakukan foto maupun swafoto diunggah di sosial media dan menandai instagramnya. Followernya pun kemungkinan akan bertambah dari tamu yang mengunjunginya.
Dewa Ayu Agung Puspita menyebutkan, rata-rata omzet per bulan mencapai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta. “Saat ini, orderan terbanyak berasal dari Korea dan Amerika. 80% penjualannya masih jasa celup, juga bikin produk kain tenun,kami genjar mempromosikan lewat sosmed FB da Instagram mereka berswafoto, yang menambah followers hingga tertarik datang ke Pagi Motlty.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki
Ernadi imanda,mengatakan,BI di tengah pandemi Covid-19, terus aktif melakukan
pendampingan, memfasilitasi UMKM baik pertanian, tenun, kerajinan agar bangkit
dari dampak pandemic, seraya berharap ekonomi pulih kembali terciptanya Bali yang bahagia dan
sejahtera.
Kuncinya, kata Rizki, pelaku usaha harus
pintar memanfaatkan peluang berinovasi, kreatif memanfaatkan sosmed dan gitalisasi seperti dilakukan Pagi Motley.Apalagi berbagai produk
dari Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) dari Bali diterima luas pasar domestik maupun ekspor. nn