PSBI Serahkan 2.500 Paket Sembako Untuk 10 Desa Adat di Denpasar,Tabanan, Gianyar

Foto : KPw. Bank Indonesia, Trisno Nugroho, dan Kelian Adat Banjar Gunung dan Perbekel Peguyangan Kaja,Anggota Komisi XI DPR RI  I Gusti Agung Rai Wirajaya,

KataBali.com – Denpasar – Sejak Juni 2021, kasus positif covid-19 naik drastis dan masih ada kemungkinan naik lagi. Berbagai upaya dilakukan  pemerintah. Mulai dari penerapan PPKM darurat di Jawa Bali sejak 3 Juli 2021 dan terakhir pemerintah kembali memberlakukan perpanjangan PPKM level 4 mulai tanggal 10 hingga 16 Agustus 2021 di Pulau Jawa – Bali.

 “ Kebijakan tersebut tentu saja memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat, khususnya di Bali. Dampak yang paling terlihat dengan PPKM darurat adalah penurunan kemampuan sosial ekonomi, “ ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinis Bali, Trisno Nugroho, Jum,at ( 13/8 ) di Desa Adat (Banjar ) Gunung, Denpasar Utara.,  

Selain itu juga terjadi kesulitan pemenuhan kebutuhan dasar, terutama pangan, bagi masyarakat ekonomi ke bawah. Kesulitan tersebut berpotensi mengakibatkan lemahnya imunitas masyarakat, sehingga upaya pencegahan covid-19 tidak dapat dilakukan secara optimal.

  Menyikapi  fenomena tersebut, Bank Indonesia ( BI ) Bali, melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupaya berperan aktif dalam penanggulangan pandemi covid-19, dengan menyerahkan 2.500 paket sembako penanggulangan covid-19, “ Bantuan ini nantinya akan disalurkan kepada warga yang terdampak covid-19 secara bertahap  bekerja sama dengan Kelian Adat Banjar Gunung dan Perbekel Peguyangan Kaja melalui Bp. I Gusti Agung Rai Wirajaya selaku Anggota Komisi XI DPR RI., “ jelas Trisno.

 Ia berharap, agar bantuan dapat bermanfaat bagi seluruh warga yang terdampak covid-19. PPKM darurat ini dalam jangka pendek sedikit menjadi pil pahit untuk perkembangan perekonomian, namun untuk jangka panjang akan menjadi recovery terbaik untuk perbaikan perekonomian Bali.

   “ Kebijakan ini akan menekan angka penyebaran covid-19. Jika angka covid-19 terkendali maka akan semakin mempercepat perbaikan perekonomian di Bali, yang  harus kita lakukan dengan menuntaskan Vaksinasi di Bali, baik Vaksin pertama dan vaksin dua,di Bali dan  memperketat Prokes 

Selain itu, penting bagi meningkatkan imunitas tubuh. Sistem kekebalan tubuh dan mencapai herd Imunity Komunal di Bali, yang baik, bisa melindungi kita dari mikroba berbahaya serta penyakit tertentu, termasuk covid-19. Kesehatan pulih, ekonomi bangkit, menuju Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.

 Anggota Komisi XI DPR RI Gusti Agung Rai Wirajaya mengatakan, turun naiknya angka positif Covid-19 dan masih tingginya angka kematian di Bali, disebabkan belum tingginya kesadaran masyarakat mentaati Protokol Kesehatan, terutama pemakaian masker dan masih banyaknya warga berkumpul.

 “ Saya sering melihat masyarakat disaat berbicara memasang masker dibawah dagu, bukan dihidung dan mulut, mereka tidak menyadari kalau cairan air dari mulut atau hidung bisa mengenai lawan bicara, ini kan riskan tertular jika ada yang covid tanpa gejala, “ ungkapnya.

Untuk itu, ia minta lingkungan desa adat dengan perangkat desa lebih proaktif melakukan pengawasan terhadap aktifitas warga temasuk pemerintah agar lebih baik mengurangi jam buka rumah/warung  makan sampai Pkl. 20.00,agar penularan bisa dihambat,karena jika dibiarkan, kapan Bali bisa bebas dari Covid. ( nn)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *