Tekan Inflasi di Kota Denpasar BI Rekomendasikan Lima Hal
Foto : Higl High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar,Rabu (23/6 )dipimpin Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, di kantor Wali Kota Denpasar dihadiri Kepala BPS Kota Denpasar Eman Sulaeman. Dan Ahli Ekonomi BI Bali, S.Donny H.Heatubun,serta Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, A.A.G.Bayu Brahmasta,
KataBali.com – Denpasar Bank Indonesia merekomendasikan sejumlah kebijakan untuk pengendalian inflasi serta pemulihan ekonomi Denpasar ke depan yaitu, Pertama (1) akselerasi pembangunan di sektor hilir dan industri kreatif, Kedua (2) pemanfaatan pekarangan rumah penduduk untuk penanaman komoditas hortikultura Ketiga ( 3) mendorong kerja sama antar daerah,ke Empat (4) mendorong pembentukan BUMD pangan; dan Kelima (5) pemanfaatan aplikasi SiGapura untuk mendukung informasi simetris bagi konsumen dan edukasi belanja bijak.
Kelima Rekomendasi itu disebutkan Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, S. Donny H. Heatubun, saat Higl High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar,Rabu (23/6 ) dipimpin Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, di kantor Wali Kota Denpasar dihadiri Kepala BPS Kota Denpasar Eman Sulaeman
Senada dengan asesmen Bank Indonesia, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, A.A.G.Bayu Brahmasta, mengatakan,penanaman komoditas hortikultura seperti cabai di pekarangan rumah penduduk telah dilakukan di kawasan kota Denpasar.
“Cabai yang ditanam di pekarangan lebih tahan akan hujan dibandingkan yang ditanam di lahan yang luas”, jelas Bayu Brahmasta,seraya menambahkan,Selain itu, pentingnya kerjasama antar daerah dalam menjamin kelancaran dan ketersediaan pangan di kota Denpasar.
S.Donny H.Heatubun mengapresiasi kehadiran Wakil Walikota Denpasar,Hal ini menunjukkan komitmen Kepala Daerah atas pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerah serta sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) juga menunjukkan komitmen, namun juga akan mendapatkan penilaian tinggi pada aspek proses penerimaan TPID Award.
S,Donny memaparkan,kondisi perekonomian nasional, Bali dan kota Denpasar, perkembangan inflasi serta perkembangan harga pangan strategis dan neraca pangan serta beberapa rekomendasi sebagai pengendalian inflasi kota Denpasar.
Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I 2021 terkontraksi -9,85% (yoy), meski sedikit membaik dibanding triwulan IV 2020 yang tercatat -12,21% (yoy). Sementara itu, berdasarkan data BPS, kinerja ekonomi Denpasar di tahun 2020 tercatat kontraksi sebesar -9,42% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya yang sebesar 5,82% (yoy).
Lapangan usaha utama perekonomian Denpasar yaitu sektor Akmamin (21,30%), Jasa Pendidikan (12,74%) dan Konstruksi (11,10%). Namun demikian, Denpasar merupakan kota dengan jumlah usaha mikro, kecil, menengah dan besar tertinggi secara total di Provinsi Bali (97.526 usaha dari total 482.484 usaha di Bali). Oleh karena itu, kota Denpasar memiliki potensi dalam pengembangan industri kreatif di kota Denpasar.
Didukung dengan adanya Gedung Dharma Negara Alaya, merupakan ruang kreativitas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam berkreasi sehingga ke depannya gedung ini diharapkan menjadi pusat kajian dan pengembangan ekonomi kreatif dan kesenian di kota Denpasar. Tentunya, potensi industri kreatif ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi kota Denpasar ke depannya.
Dari sisi perkembangan harga, Provinsi Bali mengalami deflasi -0,58% (mtm) pada Mei 2021. Deflasi terjadi pada kota IHK yaitu kota Denpasar sebesar -0,59% (mtm) dan Singaraja sebesar -0,50%. Komoditas utama penyumbang deflasi antara lain canang sari, cabai rawit dan cabai merah. Meski demikian, harga emas perhiasan, tongkol diawetkan dan minyak goreng mengalami kenaikan. Penurunan harga merupakan dampak normalisasi pasca HBKN di bulan April 2021 di antaranya Galungan dan Kuningan.
Wakil Walikota Denpasar menjelaskan, pandemi Covid-19 selama satu setengah tahun telah berdampak pada perekonomian Bali dan kota Denpasar. Ia menghimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan menerapkan 5M serta meningkatkan capaian vaksinasi.
Ia menekan, Tiga ( 3 ) hal penekanan upaya pengendalian inflasi di kota Denpasar yaitu (1) Menjaga rantai pasokan barang dan jasa, (2) Perlunya menjaga daya beli masyarakat, (3) Menjaga keseimbangan supply dan demand terutama pada komoditas pangan yang mengalami kenaikan di tengah penurunan daya beli masyarakat.
Selain itu, Wakil Walikota Denpasar mengapresiasi Bank Indonesia dalam melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan pengendalian inflasi di daerah dan harapannya sinergi daerah dengan stakeholder dapat terjaga.
Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Denpasar, A.A. Gede Risnawan, menegaskan pentingnya mendorong MoU kerjasama antar daerah serta industri kreatif merupakan langkah strategis guna mendorong pemulihan ekonomi Denpasar dan upaya pengendalian inflasi di kota Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar telah menyambut baik rencana kerjasama antar daerah yang akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Bank Indonesia.( nn)
——————————————————————————————————————————-