Kuota Peserta 100.000 Orang di Program DST, Kominfo Gandeng ITB STIKOM Bali Jaring Talenta Pebisnis
Keterangan Foto : Narasumber Webinar ‘Stikomers Business Talks: Digital Scholarship Talent & Personal Development Plans’ Sabtu ( 29/5) di Kampus ITB STIKOM Bali.
KataBali.com – Denpasar – Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia dibidang pengembangan Teknologi Informasi ( IT )dari segala kalangan, terutaram generasi muda produktif serta SDM yang sedang belajar atau belum memiliki pekerjaan tetap Sejak 2018 Kementerian Komunikasi dan Infomasi ( Kominfo ) melakukan Program Digital Talent Scholarship ( DST ) Kominfo , yang diproyeksikan hingga tahun 2024.
“ Dari data yang ada, peserta sampai saat ini masih didominasi dari wilayah Indonesia Barat. Sedangkan Bali sendiri di program yang sama tahun sebelumnya hanya mengisi 2,5 persen peserta,” ungkap Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) SDM Kominfo Hari Budiarto, salah salah satu narasumber dalam Webinar ‘Stikomers Business Talks: Digital Scholarship Talent ( DST ) & Personal Development Plans’ Sabtu ( 29/5) di Kampus ITB STIKOM Bali.
Di tahun 2021 ini Kominfo kembali menyelenggarakan Talenta Digital yang siap menerima peserta sebanyak kuota 100.000 orang, yang terdistribusi bagi 8 akademi masing-masing, mengedukasi bertema fresh graduated academy, vocational school graduate academy, thematic academy, professional academy, government transformation academy, digital enterpreunership academy, talent scouting academy dan digital leadership academy.
Untuk memenuhi jumlah kuota sebanyakan ini,Kata Hari pihaknya bekerjasama dengan 54 Perguruan Tinggi ( PT ) untuk melatih ribuan mahasiswa, “ Kita ingin program ini,bisa diikuti mahasiswa dari universitas seperti ITB STIKOM Bali, guna diberikan pemberian beasiswa untuk talenta digital, dengan tujuan mempersiapkan talenta digital untuk masuk pasar kerja di dan alih kompetensi di era 4.0.
“ Mari kita kerjasama dengan ITB STIKOM Bali mencetak SDM berdaya saing dan bersertifikasi berstandar Nasional dan Internasional seperti dari Microsoft dan Azus di bidang komunikasi dan telekomunikasi, yang tentunya akan banyak peserta yang dilatih,” kata Hari.
Hari melihat besarnya potensi mengembangan UMKM di Bali Namun hingga saat ini, jumlah UMKM yang telah terdigitalisasi hanya 50 persen. Peluang teknologi informasi akan membantu para pelaku UMKM dan seniman dalam memasarkan produknya ke tingkat global, “ Jika hasil seni dan produk UMKM maupun ultra mikro bisa dipasarkan di luar negeri,tentu meningkatkan ekonomi masyarakat ,” ujar Hari Budiarto.
Menanggapi tawaran ini, Untuk program beasiswa talenta digital ini, Rektor ITB STIKOM Bali Dadang Hermawan menjelaskan, bahwa kampus IT terbesar di wilayah Bali Nusra itu, saat ini mengelola 30 unit program pendidikan, dari jenjang vokasi sekolah menengah kejuruan IT, Politeknik hingga institute.
Dadang Hermawan menyebutkan, Yayasan pendidikan yang menaungi ITB STIKOM Bali juga mengelola Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan Lembaga Kursus, serta Pelatihan (LKP) yang bahkan ITB STIKOM memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Informatika untuk sertifikasi tenaga Sekolah Menengah Kejuruan, “Salah satu LPK saat ini tengah berjalan dengan menyalurkan magang ke Jepang,” jelas Dadang Hermawan.
Kapokja DTS Profesional Akademi, Badar Agung Nugraha, menjelaskan seluruh program pelatihan DST berjalan 120 Jam secara Virtual dan Daring dilaksanakan secara gratis.Ada yang menarik dari DST yang bertema Thematic Academy, khusus bagi yang ingin membuat konten Kreator,diselenggarakan pada Batch II, “ Skemanya fklesibel menyusun sendiri sesesuai kebutuhan dengan standar Nasional dengan narasumber Ekpariat,Target peserta 1000 orang bisa diikuti dosen, mahasiswa atau dari kalangan pelayanan public, “ Jelas Eryana Ruth. (nn )