Samuel H.J Uruilal,ST,SH,MH : Menjadi Advokat Prefosional Harus Memiliki Integritas Serta Jujur dan Berbagi.
KataBali.Com – Denpasar – Menggeluti profesi advokat dibutuhkan sikap jujur dan memiliki integritas. Profesi mulia salah satu wangsa peneggak hukum melayani jasa menangani perkara bagi pencari keadilan.Sehingga menjadikan dirinya dipercaya dan dicari orang yang bermasalah dengan hukum untuk meraih kemenangan dari persolaan yang dihadapinya selesai dengan happy ending.
Sore Jumat (1/4/2021) sekitar pukul 15,30 Wita, cuaca langit kawasan Denpasar timur sedikit agak mendung,namun matahari masih memancarkan sinarnya di Jalan Gurita 1/28,Sesetan,Denpasar.Tampak di depan kantor Advokat senior berdiri seorang satpam menjalankan tugas menyapa ramah dan menanyakan keperluan penulis , lalu mempersilahkan masuk menemui pimpinan kantor hukum yang dituju.Di gedung mewah bertingkat , lantai satu untuk kantor hukum dan atas lantai dua untuk ruang meeting dan kegiatan ibadah gereja bercat putih ini terkesan eksklusif.
Sebelum masuk ke salah satu ruang yang ditujuh, penulis sempat mengamati papan nama Samuel Uruilal & Partners , terlihat penghuni sangat taat dengan imanya sebagai seorang kristiani. Ini terlihat dari ciri khas simbol kristiani di pintu ruang kerja dan pintu masuk. Ada 8 orang yang setiap hari melakukan aktivitas ditempat ini, 4 orang partner lawyer dan lima karyawan lain untuk mengelola usaha kuliner yang dimiliki pemilik kantor tersebut.
Ketika masuk ke ruang kerja ,tampak asesoris ruangan melengkapi keindahan tata ruang gedung yang berdiri diatas lahan sekitar 2,5 are dengan halaman parkir tamu yang cukup luas. Dari arah berjauhan terlihat sebuah ruangan pintunya terbuka dan penulis diarahkan masuk ke dalam ruangan berukuran 4 x 4 meter tersebut. Nampak, duduk di sebuah meja kerja yang dipenuhi bendel-bendel berkas perkara yang sedang ditangani, mimik wajah dingin seorang berwibawa memakai baju batik khas Bali berwarna coklat,tepat dibelakangnya tergantung sebuah lukisan couple yang indah.
Adalah Samuel H.J Uruilal ST.SH.MH , Advokat kelahiran Ambon 1967 berkantor sudah tidak asing lagi di dunia penegakan hukum di Bali. Dengan ramah dan salam khas kristiani “Shalom” ia menyapa dan mempersialahkan masuk duduk di kursi tamu ruangan kerjanya. Dalam obrolan santai sekitar satu jam tentang kedua profesi yang dijalaninya. Sebab selain advokat sebelumnya dia mengawali di dunia bisnis kuliner membuka restorant menyediakan menu khas Iga asap dikawasan wisata Canggu,Badung (2009) berjalan sukses hingga hari ini.
Sementara untuk karirnya di dunia hukum, ayah dua putra dan beristrikan wanita Badung ,Bali Samuel kuliah di Fakultas Teknik Universitas Udayana. Sarjana Teknik Masin lulusan tahun 1996 ini,sebelumn tamat kuliah di Fakultas Teknik Samuel pernah magang di PT PAL Surabaya selama satu tahun,lalu balik lagi ke Bali karena banyak mengikuti kompetisi karate mewakili Bali di kejuaraan nasional memperebutkan piala KASAD,”tuturnya.
Uniknya,penyandang Dan 3 KKI ( Kushin Ryu Karate-do Indonesia) ini, juga kepicut di dunia kepengacaraan .Maka Samuel pria asli Ambon,Maluku kelahiran 1967 tertarik di dunia hukum dan mengambil kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum di Universitas Marwadewa Denpasar, meraih gelar sarjana hukum ( SH) pada tahun 2012.Tidak membuang –buang waktu ,Samuel melanjutkan studi S2 (MH) disalah satu perguruan tinggi di Jakarta.Kemudian setelah lulus langsung mengikuti PKPA di Jakarta dengan organisasi KAI ( Kongres Advokat Indonesia). Samuel mulai magang di kantor hukum saudaranya Marten Blegur Laumuri dan kantor hukum Austrindo di Denpapar.
Lebih lanjut kata Samuel ,bahwa setelah diambil sumpah oleh Pengadilan Tinggi (PT) resmi sebagai Advokat Samuel membuka kantor hukum sendiri di Jalan Gurita 1/28, Sesetan,Denpasar. Menjawab yang menjadi fokus beracara, Samuel menjawab lebih memilih pada Coorprate Lawyer dan tercatat sekitar 25 perusahaan yang dipegangnya. “SAMUEL URUILAL and PARTNERS” siap melayani (Criminal Case,Civic Case,Manufacture of foreign worker contract,Manufacture Oof company document,document of foreign worker/TKA,bussines and legal tax serta foreign investment)
Menariknya, selama 9 tahun menggeluti di dunia Advokat ada sekitar 100 perkara telah ditanganinya. Bagi Samuel yang paling berkesan saat mendampingi seorang klienya dari warga Australia. Mengapa demikian,karena ia sempat berterus terang dihadapan kliennya dengan mengatakan,”saya belum pernah menangani kasus perebutan harta gono gini,kalau kamu mau saya carikan pengacara yang lain berpengalaman,”jelasnya dengan polos.
Ternyata, klien warga Australia itu tetap ngotot, dan sempat mengatakan kamu tidak percaya diri, walaupun demikian, klien itu tetap percaya, dan ingin bahwa yang harus mendampingi persoalan hukumnya di pengadilan adalah Samuel. Dan ternyata ia bisa dan berhasil memberikan palayanan hukum memuaskan bagi klienya.
Terlepas dari kesibukan mengurusin dua profesi tersebut,bagi pria bersaudara 8 orang ini ada hal paling penting menjadi prinsip hidup.” Kasihanilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri dan perlakukan orang lain sebagaiaman engkau diperlakukan”.
Ada Persembahan Kasih
Dalam kehidupan menurutnya, harus ada keseimbangan antara duniawian dan akhirat. Semua berkah atau rezeki yang diperoleh ada hak orang lain . Berkat ibarat air yang mengalir di sungai tidak boleh kita sumbat,demikian juga rezeki harus berbagi dengan yang membutuhkan agar terus lancar jaya. Untuk itu,setiap tahun Samuel menyisihkan penghasilanya untuk membeli sebuah sepeda motor baru untuk di sumbangkan ke tanah kelahiranya Ambon.
Sampai dengan tahun 2021 ini, tercatat 8 buah sepeda motor yang telah disumbangkan untuk para Pandeta yang sangat membutuhkan. Alat transpotasi untuk memperlancar tugas dalam pelayanan umat di beberapa gereja .Disana kata Samuel ,alat transportasi hanya ada seminggu dua kali saat hari pasar.Selebihnya tidak ada angkutan dan para palayan Hamba Tuhan itu harus berjalan kaki berkilo-kilo mencapai tempat umat yang akan dilayani.”.Bagi Samuel berbagi rezeki dengan yang membutuhkan adalah perbuatan mulia, kita wajib terlibat sesuai dengan apa yang kita bisa lakukan ,sehingga kitapun ikut terlibat berkarya di ladang Tuhan,”tutup Samuel. ( Simon).