Putri Koster Ajak ‘Krama Istri” Ikut Topang Kebutuhan Keluarga Dimasa Pandemi Covid-19
KataBali.com – Denpasar – Ny Putri
Suastini Koster menjadi keynote speaker
dalam seminar virtual via zoom yang digelar oleh Majelis Desa Adat Provinsi
Bali dengan tajuk ‘Krama Istri Desa Adat Bali dalam Menyiasati Persebaran
Covid-19′ pada Kamis (9/7).
Ny Putri Koster yang juga Ketua Tim
Penggerak PKK Provinsi Bali menekankan
peranan penting seorang wanita dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tingkat
rumah tangga terlebih dahulu. Karena menurutnya perempuan adalah pendidik utama
dalam keluarga. Berikutnya peranan wanita dalam bermasyarakat juga selalu
menjadi bagian yang penting.
“Bali yang mayoritas penduduknya
beragama Hindu mempunyai adat istiadat
sangat kuat dan kental. Dalam setiap kegiatan adat dan agama selalu melibatkan
wanita,” katanya dalam acara yang juga menghadirkan Bendesa Agung Majelis Desa
Adat Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukehet.
Apalagi, kata pendamping orang nomor
satu di Bali, saat ini desa adat sudah
mendapatkan perhatian yang sangat besar oleh pemerintah, baik dari segi
pendanaan, payung hukum dan juga wewenang. “Jadi harusnya kinerja desa adat
dalam mensejahterakan masyarakat adatnya juga harus semakin bagus, serta
didukung oleh krama istrinya sendiri,” ujarnya.
Menyikapi pandemi Covid-19 yang
melanda masyarakat akhir-akhir ini, lanjut
Ny Putri Koster, pemerintah telah bekerja sama dengan desa adat untuk membentuk
Satgas Gotong Royong demi mencegah penularan virus tersebut. Di sini peranan
krama istri juga diperlukan dalam pencegahannya. Ia mengibaratkan pekerjaan
manusia terutama laki-laki seperti tokoh Dewa-dewa dalam mitologi Hindu.
Para Dewa tersebut mempunyai sakti dengan tugas dan fungsi masing-masing. Dalam
hal ini ia berharap krama istri bisa mencontoh saktinya Dewa-dewa tersebut
dalam mencegah penyebaran Covid-19 di desa adat.
“Kita bisa mencotoh Dewi Saraswati dengan mengedukasi masyarakat dan memberikan ilmu tentang Covid-19 serta berbagai langkah preventif. Sebagai Dewi Laksmi atau Dewi Sri kita bisa berikan bantuan bagi mayarakat yang membutuhkan. Saya selalu bilang jika mampu tengoklah tetangga kiri dan kanan dengan semangat gotong royong. Sementara sebagai sakti Dewa Shiwa yaitu Dewi Parvati atau Dewi Durgha, peranan krama istri juga diperlukan untuk menegakkan kondisi di sekitar kita,” ucapnya sembari menyebutkan bahwa itu merupakan hakekat hidup masyarakat sebagai wanita terutama di Bali.
Selanjutnya, ia berharap kegiatan TP
PKK Provinsi Bali seperti HATINYA PKK
dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga di masa pendemi ini. “Krama istri desa
adat bisa menggalakkan HATINYA PKK, serta mengajak krama desa untuk
memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam kebutuhan pokok, karena hal
tersebut sangat membantu di tengah pandemi, di mana ekonomi masyarakat yang
ikut turun,” katanya dalam acara yang juga menghadirkan narasumber seperti Dr
Dra IA Tary Puspa SAg MPar, Baga Urusan Upacara & Upakara MDA Provinsi
Bali, Luh Putu Anggraeni SH, Baga Urusan Anak dan Perempuan/Krama Istri MDA
Provinsi Bali, Ni Nyoman Nilawati, Baga Urusan Wreddha MDA Provinsi Bali dan Dr
AA Atu Dewi SH MH, Nayaka MDA Prov Bali.
Pada akhir kesempatan, seniman
muntitalenta itu mengajak seluruh masyarakat
untuk terus bahu membahu dengan semangat gotong royong bertahan dan berjuang di
tengah pandemi ini.
“Kita sebagai krama istri tunjukkan
bahwa dalam kondisi
apapun kita bisa kuat serta ikut menopang kebutuhan keluarga. Kita tebarkan
semangat berpeluh jangan mengeluh. Karena hakikatnya tangan di atas jauh lebih
baik daripada tangan menengadah di bawah,” ucapnya, menandaskan.
Sementara itu, Bendesa Agung MDA
Provinsi Bali Ida Pengligsir Agung Putra
Sukehet memberikan apresiasi yang besar bagi wanita-wanita Bali yang telah
memiliki peranan yang sangat besar selama ini. Menurutnya peranan wanita Bali
dari dulu selalu sesuai dengan perkembangan zaman. “Sekarang berbagai profesi
telah dilakukan oleh wanita Bali, dan itu adalah prestasi besar demi kemajuan
Bali,” ujarnya.
Ia juga berpandangan, meskipun di
zaman modern ini wanita Bali mempunyai
peranan yang besar dengan berbagai macam profesinya, namun mereka juga memikul
tanggung jawab adat istiadat yang besar juga dalam kehidupan bermasyarakat di
desa pakraman. “Peranan adat dan religius krama istri Bali tidak bisa
dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, karena menopang tanggung jawab
keberlangsungan adat dan agama itu sendiri,” katanya.
Apalagi di tengah pandemi Covid-19
ini, krama istri Bali juga mempunyai
peranan yang penting dalam mengedukasi keluarga dan masyarakat sekitarnya. “Hal
tersebut telah ditunjukkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri
Koster yang tak henti-hentinya bergerak hingga turun ke masyarakat demi
mengedukasi warga tentang Covid-19 dan protokol kesehatan serta pencegahan,
hingga turun langsung membantu masyarakat yang terdampak oleh pandemi ini,”
ucapnya, mengungkapkan.hb