DPRD Tabanan Khawatir Sistim Online PPDB Kurang Maksimal
KataBali.com – Tabanan- Jajaran Komisi IV DPRD Tabanan mengkhawatirkan sistem online Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) karena dinilai kurang maksimal. Kekhawatiran itu didasari sejumlah hal, salah satunya keterbatasan masyarakat di tengah pandemic Covid-19 saat ini.
Hal tersebut mengemuka saat rapat kerja dengan eksekutif diwakili jajaran Diknas Tabanan di Gedung Dewan Sanggulan, Kediri, Tabanan. Selasa (12/5).
Berbagai hal mencuat saat rapat kerja kemarin dan Dewan sendiri berharap agar penerimaan siswa baru tahun ini berjalan lancar.
Rapat kemarin dibuka langsung ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana dihadiri jajaran anggota Komisi IV berikut Kadis Pendidikan, I Nyoman Putra.
“Kita berharap apa yang dibahas bisa bermamfaat untuk kepentingan penerimaan peserta didik baru tahun ini. Terlebih lagi saat sedang pandemic Covid-19, system online dikawatirkan kurang berjalan maksimal,” kata I Gusti Komang Wastana.
Apa yang diungkap Wastana atau akrab dipanggil Ajik Manggalang ini dilatarbelakangi kondisi ekonomi masyarakat ditengah pandemic Covid-19 saat ini. Atau tidak semua mas yarakat justru tidak memiliki alat komunikasi memadai semisal Hp Android ditengah krisis akibat Corona.
Minimnya informasi juga dinilai menjadi salah alasan sehingga system online PPDB dinilai kurang berjalan maksimal sebab dkhawatirkan informasi akan tidak semua bisa diakses mas yarakat Tabanan
“Terkait kondisi ekonomi saat ini, kami khawatirkan juga akan berdampak terjadinya diskriminasi sehingga menjadi kurang baik,” tambahnya.
Jajaran anggota komisi IV lainnya juga menpertanyakan system zonasi berbasis tempat tinggal saat perekrutan siswa baru di sekolah. Diakui, jika musim penerimaan siswa baru tiba, tingkat permintaan domisili atau tempat tinggal sementara cukup tinggi sehingga muncul rekomendasi gentanyan di tengah masyarakat.
Terkait hal ini, salah satu anggota komsi IV dari fraksi Golkar, Sutama meminta agar system PPDB di Tabanan bisa berjalan dengan baik. Terlebih lagi, penerimaan siswa di Kota Tabanan selalu menjdi permasalahanan klasik yang setiap tahun kerap muncul.
“Permasalahan di kota selalu ada setiap tahun. Pusing dan ruwet, belum lagi surat domisili muncul gentanyagan. Jangan sampai anggota Dewan jadi kambing hitam sebab ada pengawasan oleh Ombusman dalam setiap penerimaan siswa baru,” tegas Sutama.
Menyikapi pertanyaan Dewan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabanan, I Nyoman Putra menegaskan bahwa system online yang diberlakukan tahun ini diharapkan berjalan lancar tanpa ada kendala.
Putra menjelaskan, meski ada gangguan signal saat proses pendafaran siswa online namun hal itu dinilai tidak begitu berdampak sebab hanya terjadi sewaktu-waktu sehinga informasi prihal pendaftaran secara online bisa diakses masyarakat Tabanan.
“Memang akan terjadi blank signal, namun itu hanya sesaat dan masyarakat bisa melakukan pendaftaran secara online,” jelas Putra.
Pendaftaran PPDB secara online ditegaskan adalah bagian dari upaya agar proses penerimaan siswa beru di sekolah berjalan lancar. Sementara penerimaan siswa secara online juga hanya berlaku di 15 sekolah di Tabanan dan diharapkan bisa berjalan lancar tanpa kendala.
“Sistem online Ini masih uji coba dengan 15 sekolah, dan bagi sekolah lainnya akan diupayakan dengan sistem online yang lebih sederhana,” tambah Putra.
Diungkapkan, tahun ini, ada 6070 orang siswa lulus berasal dari Sekolah Negeri dan Swasta sementara kapasitas tampung berkisar hingga 6.500 siswa untuk PPBD tahun 2020 ini diharapkan berjalan lancar. ht