Perkembangan Covid-16 Bali 15 April 2020: Pasien Sembuh, Total Berjumlah 23 orang, Bertambah 2 orang
KataBali.com – Denpasar-Perkembangan pandemi Covid-19 di Bali, Sekda Bali yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra menyampaikan, jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 23 orang bertambah 2 orang. jumlah kumulatif pasien positif 98 orang terdiri atas 7 WNA dan 91 orang WNI. Ini berarti ada tambahan 6 orang WNI dalam bentuk 2 imported case PMI dan 3 orang transmisi lokal serta 1 orang diinvestigasi.
Disampaikannya, dari 91 orang WNI yang positif, katanya, dapat dirinci 63 orang merupakan imported case, terinfeksi di luar negeri dan 13 orang terinfeksi di daerah lain. Sedangkan 13 orang transmisi lokal atau terinfeksi di Bali atau melakukan kontak dengan orang yang positif di Bali. Ada 2 positif yang masih diinvestigasi, karena yang bersangkutan belum bisa dipastikan di mana tepatnya dirinya terinfeksi.
Sedangkan jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 23 orang (19 WNI, 4 WNA) bertambah 2 orang. Sementara jumlah pasien yang meninggal tetap 2 orang.
Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 73 orang yang berada di 11 rumah sakit rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas.
Terkait kebijakan, Dewa Indra menyatakan, jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case, sedangkan sampai saat ini terdapat 13 kasus transmisi lokal. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan covid-19. Seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal, masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini.
Dari sisi pintu masuk Bali, baik bandara maupun pelabuhan, ujarnya, pemerintah sudah melakukan upaya pencegahan yang sangat ketat terhadap PMI maupun penumpang yang datang dari daerah luar Bali. Langkah yang dilakukan pemerintah terkait pengawasan ketat di Bandara Ngurah Rai ialah PMI maupun penumpang domestik yang berasal dari daerah terinveksi maka dilakukan pengecekan suhu tubuh dan rapid tes.
Apabila hasil rapid tes di bandara menunjukan tanda positif, katanya, Pemprov Bali akan segera melakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku. Jika hasil rapid tesnya negatif, yang bersangkutan akan dijemput oleh pemerintah kabupaten/kota guna dilakukan karantina yang sudah disiapkan oleh pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kebijakan mereka masing-masing. Namun pada masa 8 hari karantina (orang yang negatif ini) dilakukan tes swap dan hasilnya positif, maka akan diserahkan kembali kepada Pemprov Bali untuk dilakukan langkah perawatan.
Selain di bandara, tegasnya, di Pelabuhan Gilimanuk juga diterapkan SOP yang sama, baik untuk rapid test maupun pengecekan suhu tubuh. Hingga saat ini belum ditemukan kasus positif yang masuk lewat pelabuhan. Apabila nanti ditemukan kasus positif maka orang tersebut akan dikembalikan ke daerah asalnya.
Pada kesempatan itu, Dewa Indra menyatakan, untuk memutus rantai penyebaran virus corona maka perlunya semua pihak melanjutkan dengan penuh disiplin untuk menggunakan masker di tempat terbuka. Penggunaan masker memiliki dua (2) fungsi. Pertama, yakni bagi yang sakit (batuk dan flu) maka percikan/ droplex akan tertahan oleh masker yang menyebabkan percikan itu tidak akan keluar dan mengenai orang lain. Kedua, penggunaan masker bagi yang sehat maka akan terhindar (terutama pada wajah bagian hidung, mulut dan mata) dari percikan dari orang lain.
“Untuk menghindari penularan virus corona, kita harus disiplin/ rajin untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Penyebaran virus yang menempel pada benda tertentu yang kemudian kita sentuh dan menempel pada tangan akan lebih mudah hanyut melalui sabun dan air mengalir,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, warga wajib menghindari atau menyentuh bagian wajah terutama hidung, mulut dan mata setelah menyentuh benda tertentu dan sebelum mencuci tangan. Tiga indera dalam tubuh kita tersebut akan memudahkan bagi virus corona untuk masuk ke tubuh.
Dua tambahan transmisi lokal artinya bisa kita pastikan tidak melakukan imbauan kita (penggunaan masker, cuci tangan, jaga jarak,red). Jadi sekali lagi mohon ikuti imbauan pemerintah, termasuk mengurangi kegiatan di luar rumah kecuali itu sangat penting.
“Saya meminta Kadis Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali untuk memanggil asosiasi supermarket, mall atau swalayan untuk memberikan imbauan terhadap mereka, agar menginformasikan kepada para pengunjung untuk menggunakan masker. Alangkah baiknya jika pihak mall/supermarket tersebut juga menyiapkan masker untuk diberikan kepada konsumen yang datang tanpa menggunakan masker,” katanya.
Semua instansi pemerintah sudah kita intruksikan, untuk terus mengingatkan dan menghimbau msyarakat untuk menggunakan masker. Jika tidak membawa masker, diusahakan untuk dibantu diberikan masker. Ini bagian dari upaya untuk mensosialisasikan cara-cara pencegahan penularan, untuk mencegah transmisi lokal.
Kalau kita tidak disiplin, katanya, bukan tidak mungkin transmisi lokal akan makin meluas. Kontribusi dan partisipasi masyarakat sangat penting sebab sesungguhnya kita sulit memastikan seseorang membawa virus covid-19. Untuk itu lindungi dan proteksi diri kita sendiri minimal dengan menggunakan masker.