Ini 6 Poin Tuntutan Aktivis Cipayung Plus di Bali
keterangan foto: Dari kiri ( Fani, irfan, Ino, Turah Deva, Rizki, ilham, Alawi)
KataBali.com – Denpasar, 30 September 2019, Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung plus Balimenggelar pertemuan guna membahas dan menaggapi permasalahan bangsa saat ini.
Pada pertemuan kali ini membahas terkait materi tuntutan poin dan juga sebagai bahan audiensi yang akan dilakukan oleh kelompok Cipayung Plus dengan Gubernur Bali dengan waktu yang masih belum ditentukan atau menuggu keputusan dari Gubernur.
“Surat audiensi dan pernyataan sikap sudah dikirim ke kantor gubernur dan kini menunggu tindak lanjut yang akan dilakukan oleh gubernur” ungkap Rizky Maulana Akbar selaku ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar.
Berdasarkan hasil konsolidasi ke dua yang diadakan di sekretariat HMI Cabang Denpasar pada sabtu (28/09) menghasilkan enam poin penting yakni seperti rilis yang diterima KataBali.com sebagai berikut:
- Mendesak pemerintah untuk meninjau kembali UU KPK, RKUHP, dan RUU Pertanahan
- Menghimbau masyarakat berpartisipasi aktif untuk mengawal UU KPK, RKUHP, dan RUU pertanahan
- Mengecam dan mengutuk segala tindakan represif aparat terhadap masyarakat sipil dan mengusut tuntas pelakunya.
- Mengusut dan menindak tegas pelaku intelektual Karhutla serta segera melakukan konsepsi lahan
- Mendesak pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah di Papua dengan pendekatan humanis
- Mengecam sikap Kemenristekdikti yang membatasi kebebesan berpendapat mahsiswa
Meskipun di hari yang sama Aliansi mahasiswa dan BEM se-Bali juga melakukan aksi kedua hari ini (30/09) di depan gedung DPRD Bali setelah aksi pertama pada hari selasa (24/09) lalu yang dilakukan di depan gedung DPRD Bali dan gedung Gubernur Bali.
Cipayung plus lebih melihat kondisi sosial dan etnosentris Bali sebagai daerah atau center dari budaya yang ada di Indonesia sehingga tindakan yang di ambil penuh pertimbangan untuk menaggapi hal ini, tutur (GMNI) Turah Deva.
Kelompok cipayung plus merupakan kelompok mahasiswa organ ekstra kampus yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).
Adapun pertemuan ini diwakili oleh masing ketua dari kelompok cipayung plus, yakni Alyuprayitno Makaborang (GMKI), Rizky Maulana Akbar (HMI), Turah Deva (GMNI), Suki (KMHDI), Irfan (IMM) serta perwakilan salah satu ketua senat (STAID) Bali, Ilham Efendi.
Untuk selanjutnya pada selasa (01/10) Cipayiung plus juga akan akan menggalang dana untuk kemanusiaan korban gempa Maluku. (rtag)