Mahasiwa KKN Tertangkap Curi HP Warga
KataBali.com – Seorang Mahasiswa yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Klungkuing, tertangkap kamera CCTV mencuri sebuah HP milik seorang warga setempat. Dalam pengakuannya kepada polisi, BN mengaku bahwa HP tersebut akan ia gunakan untuk keperluan pribadi.
“Handphone-nya mau saya pakai sendiri,” ujarnya tanpa didampingi pembimbing maupun teman-teman sesama kelompok KKN, kamis (18/7).
Kanit Reskrim Polsek Klungkung, Iptu I Dewa Nyoman Agusman menjelaskan bahwa terduga mencuri HP milik warga setempat yang sedang memarkir motornya tepat di depan sebuah toko bangunan untuk ditinggal membeli peralatan sembahyang. Curiga karena HP korban yang ia letakkan di motor tiba-tiba raib, korban langsung melapor ke pihak kepolisian.
“Hanya ditinggal sebentar, ia lalu kembali ke sepeda motor untuk mengambil Handphone yang ia letakkan di dashboardmotornya,” terang Nyoman Agusman.
Korban yang merasa bahwa HP miliknya telah dicuri, langsung mengumpulkan beberapa warga sekitar untuk ditanyai. Berbekal hasil rekaman CCTV yang ada, kecurigaan mengarah pada kelompok mahasiswa KKN yang sempat mengunjungi toko tempat ia memarkir motornya.
“Setelah mendapatkan titik terang tentang keberadaan pelaku, kami langsung berkoordinasi dengan perangkat desa. Karena para mahasiswa tampak ketakutan, kami melakukan pendekatan dengan cara persuasif. Pelaku yang berada di rombongan KKN, langsung mengaku telah mencuri Handphone tersebut,” jelasnya.
Sekitar pukul 14.00 wita, Pihak Polsek Klungkung yang dibantu oleh aparat desa kemudian menyisir Poskesdes yang dijadikan posko KKN. Selang beberapa waktu, aparat berhasil menemukan barang bukti di belakang kantor desa dekat Poskesdes.
“Dia berbelit-belit saat dimintai keterangan. Tapi dia mengaku Handphone-nya rusak, sehingga ada niat dan kesempatan untuk mencuri itu. Sekarang saja, Handphone-nya mati karena tombolnya rusak,” tambah Nyoman Agusman
Pihak Polsek Klungkung kini tengah menghubungi dosen pembimbing KKN pelaku. Namun, hingga hari ini, masih belum ada konfirmasi apapun dari pihak kampus terkait peristiwa tersebut karena masih menunggu hasil keputusan rapat bersama rektor. (da)