Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi, Penyaluran Kredit di Bali Rendah Dibanding NTB – NTT
KataBali.com, Lombok. Pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2019, Bali menunjukkan tertinggi 5,94 persen, sedangkan NTB 2,21 persen atau 2,75 persen (tanpa bijih logam) dan NTT 5,09 persen. Hal ini picu adanya hajatan besar besar IMF,juga kegiatan hari raya di Bali sehingga terjadi peningkatan konsumsi dan belanja. Selain itu, transaksi perdagangan besar dan eceran bertambah membuat geliat ekonomi meningkat di Bali
Direktur Pengawasan LJK, OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara, Rochman Pamungkas menjelaskan hal itu dalam Pelatihan dan Media Gathering dikawasan , Mandalika, Lombok Tengah, berlangsung 4 hari ( 29 Juni – 2 Juli ) diikuti 50 orang wartawan dari berbagai media Bali- NTB dan NTT, diselanggarakan Otoritas Jasa Keuangan Wilayah 8 Bali – Nusra.
Rahman Pamungkas memaparkan,namun dari segi pertumbuhan kredit di Bali lebih rendah disbanding NTB dan NTT, ini terlihat dari angka penyaluran kredit di OJK yakni kredit di Regional 8 mencapai Rp 158,64 triliun dengan pertumbuhan 7,09 persen (yoy) atau 2,44 persen (ytd). Di Bali penyaluran kredit Rp 87,42 triliun dengan pertumbuhan 4,91 persen (yoy). Sementara penyaluran kredit di NTB Rp 41,16 triliun dengan pertumbuhan 7,95 persen dan NTT Rp 30,06 triliun dengan pertumbuhan 12,67 persen (yoy).
Hal terkait dengan NPL tahun 2012 NPL di Bali di bawah 1 persen.Tapi belakangan naik mencapai 3 persen yang membuat perbankan selektif melakukan penyaluran kredit dan focus pada upaya penyelesaian kredit,”ungkapnya. Persentase NPL di Regional 8 Bali Nusa Tenggara rata – rata mencapai 3,05 persen. Angka NPL Bali 3,86 persen, NTB 1,74 persen, dan NTT 2,50 persen.
“Sektor jasa perorangan yang melayani rumah tangga menjadi penyumbang NPL terbesar yakni 9,87 persen, namun kami juga mengingatkan, agar BPR di Bali berhari hati dalam menyalurkan kredit, “ tandas Rochman, seraya menyebutkan, saat ini di Bali terdapat 55 bank umum, dan 135 BPR.
Sedangkan di NTB ada 34 bank umum dan 32 BPR serta di NTT tercatat 21 bank umum dan 12 BPR. Dari segi kinerja perbankan, jumlah asset keseluruhan di regional 8 berjumlah Rp 227,03 triliun dengan pertumbuhan 11,10 persen (YoY) atau 6,52 persen (ytd).
Pertumbuhan asset, kredit, dan dana pihak ketiga (DPK) sektor perbankan (bank umum dan BPR) di Regional 8 Bali Nusa Tenggara mengalami pertumbuhan (YoY) bulan April 2019 berturut-turut 11,10 persen, 7,09 persen, dan 9,74 persen Rasio LDR tetap terjaga 81,80 persen di Provinsi Bali, 128,11 persen di Provinsi NTB dan 111,84 persen di Provinsi NTT. DPK secara keseluruhan Rp 165,88 triliun dengan pertumbuhan 9,74 persen (yoy) atau 3,40 persen.
Disusul sektor kegiatan usaha yang belum jelas batasannya 8,82 persen, konstruksi 6,24 persen, transportasi, pergudangan dan komunikasi 5,67 persen serta perdagangan besar dan eceran 5,11 persen. ( nn )