Act Global Gelar Seminar dan Workshop tentang Daur Ulang Sampah serta Kewirausahaan
KataBali.com – Wave Festival digelar oleh Act Global, sebuah organisasi non-formal yang bergerak dalam bidang pengembangan profesionalitas melalui kursus, pertukaran pemuda, konsultasi, seminar, dan pertukaran budaya. Kegiatan yang mengambil tema ‘Wave Festival of Social Sustainable Entrepreneurship’ ini berlangsung dua hari, sejak Sabtu (9/3) hingga Minggu (10/3) di Rumah Pintar, Jalan Kamboja No. 4, Denpasar.
“Tujuan dari Act Global ini adalah untuk membawa orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda untuk kemudian berbaur bersama dengan orang-orang yang juga dari etnis yang berbeda untuk saling memahami. Contohnya, kami membaurkan sukarelawan lokal dari Indonesia, misalnya Bali, kami baurkan dengan yang dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan banyak etnis lagi,” ujar Sebastian Garca da Silva, selaku Wakil Pendiri dan Direktur di Act Global UK.
Mengenai Wave Festival sendiri, program ini tidak memiliki program spesifik karena program-program yang dikerjakan merupakan kreativitas dari para sukarelawan yang selama 6 bulan merancang program hingga akhirnya dieksekusi. Kali ini, program datang dari European Volunteering Service, yang masing-masing tenaganya datang dari negara Portugal, Spanyol, Italia, dan Yunani. Festival ini tidak hanya melibatkan anak-anak SD, melainkan turut mengundang beberapa SMP, dan remaja untuk mengikuti workshop dan seminar seputar daur ulang plastik dan sampah, serta kewirausahaan.
Acara yang dimulai pada pukul 10.30 Wita hingga penghujung petang ini memiliki beberapa agenda di hari pertama, di antaranya, Workshop for Children yang terbagi atas; Creative Recycling with Trashstock, The Act of Nature with Act Global, dan Newspaper Crafting with Lapastik. Di sesi Opening Festival akan disuguhkan Greeting from Rumah Pintar and Act Global dan Wave Presentation and Concept. Hingga sesi Entrepreneurship yang mendatangkan pembicara dari Udayana Young Entrepreneur Community, Blue Bear Skaterpark, Merah Putih Hijau, dan Kopernik. Selain workshop dan seminar, Wave Festival juga mempersembahkan acara musik Wave Soundscape dari Eva, Ismi & Friends, dan Istirahat Sejenak.
Meski baru didirikan di UK dan Indonesia, organisasi yang berdiri tahun 2011 di UK dan 2012 di Indonesia ini juga telah bekerja sama dengan organisasi yang bergerak dalam bidang sejenis di sekitar 40 negara di dunia. Indonesia pun dipilih karena memiliki keunikan tersendiri menurut Sebastian. “Ada sesuatu yang sangat menarik tentang Indonesia, salah satunya dalam hubungn bermasyarakatnya yang dekat. Saya telah berkelana ke sekitar 80 negara di dunia dan Indonesia bagi saya sangat spesial dengan kebudayaan yang belum pernah saya temui di mana pun,” sambung pria yang telah tinggal di Indonesia selama 14 tahun itu.
Sebastian pun berharap agar program ini dapat menginspirasi anak-anak dan remaja untuk menjaga lingkungan mengingat banyak sekali persoalan lingkungan yang ada di Indonesia, khususnya sampah plastik. Program pemerintah untuk memerangi sampah plastik juga dianggap baik karena sejalan dengan tujuan organisasi Act Global. Selain itu, agar tercipta pula peluang-peluang usaha untuk wirausahawan muda di Indonesia.jcni