AJI Denpasar Gelar Diskusi Bertajuk “Kolaborasi Melawan Korupsi”

KataBali.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar menggelar diskusi bertajuk “Kolaborasi Melawan Korupsi” pada Kamis (20/12/2018). Bertempat si Warung Kubu Kopi, Jln. Hayam Wuruk, Denpasar diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang.

Di antaranya musisi Gede Robi “Navicula”, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali Kadek Vany, Direktur manikaya Kauci Komang Arya Ganaris, Akademisi Gede kamajaya, Film Maker Erick EST, Ketua Asosiasi Media Cyber (AMSI) Bali Muliarta dan dan ketua AJI Denpasar Nandhang R. Astika.
Kadek Vany dalam pemaparannya mengatakan data yang dihipmpun 15 kantor LBH seleuruh Indonesia menemukan masyarakat tidak dilibatkan dalam bentuk partisipasi dalam sejumlah proyek pembangunan. Saat membela haknya rentan dikriminalisasi. Korupsi memudahkan investor masuk ke suatu wilayah.
“Lawan kita adalah kriminalisasi,” kata Vany. Selain intimidasi, dalam kasus pidana sering terjadi mallpraktek. Harusnya didampingi kuasa hukum tapi tidak dilakukan. Sudah lazim terjadi tawar menawar tuntutan hukuman. Atau dalam kasus tertentu ada proses yang bi pass dalam sehari, mulai dari pemeriksaan saksi, mendengarkan keterangan saksi di pengadilan sampi putusan.
“Saat didampingi LBH ancamannya lebih tingi karena ada irisan korupsi di sana. Hal ini sudah kami sampaikan ke komisi kejaksaan,” kata Vany.

Ada irsan korupsi. Kasus yg didampingi LBH bayak irisan korupsi. Sudah sampaikan ke komisi kejaksaan ada indikasi seeprti ini komisi Perlindungan terhadap peran masyrakat sangat lemah. Terutama bagi mereka yang melakukan pengawasan dan penggalian informasi.
“Undang – undang korupsi banyak memberikan ruang tapi belum ada peraturan pemerintahnya, batasan partisipasi public seperti apa. Ada pertentangan pasal yang harus dibereskan dulu,” kata Vany.
Boby Ganaris pada kesempatan ini mengatakan untuk membongkar sistem lebih besar butuh energi dan kekuatan ekstra. Manikaya sendiri fokus pada pemantauan pemerintahan baik dan bersih cakupannya luas sekali.
“Memang sudah ada kementrian reformasi birokrasi. Tapi tidak punya ‘gig’ yang cukup tajam untuk melakukan eksekusi langsung tentasng standar pelayanan public, harus berkordinasi dengan kementria lain,” kata Boby.
Mengenai pelayana public masih ditemukan penyelewengan. Dari hal paling kecil soal KTP dan dana desa misalnya. Tapi monintoring dan evaluasi publik belum maksimal. Korupsi tidak hanya terjadi di tingkat pelaksanaan teknis, bahkan sejak anggaran direncanakan sudah terjadi korupsi.
“Kan lucu, korupsi terjadi di legislatif padahal tugasnya hanya merencanakan. Kalau diperencanaan saja ada korupsi apalagi di pelaksanaan,” kata Boby.
Robi “Navicula” berpandangan akar permaslahan di berbagai biang eprti pendidikan, lingkungan maupun ketenagakerjaan adalah korupsi. Vokalis Band navicula ini berpandangan korupsi muncul karena melemahnya nilai-nilai sepert integritas. Bagaimana masyrakat makin permisif dengan prilaku korup.
Standar kesuksesan ditentukan bagaimana mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. “Integritas terlupakan dan permisif pada korupsi. Yang diukur seberapa banyak mengambil bukan berapa banyak memberi,” kata Robi.
Nandhang Astika dalam kesempatan ini mengatakan di Bali kolaborasi sudah sering disuarakan. Namun, mansih sebatas seremonial dan berakhir saat acara selesai. ”Harapanya kolaborasi tidk berhenti dalam diskusi seperti ini. Mau tidak mau harus berjalan bersama,” kata Nandang.
Dari sisi jurnalistik sejumlah tantangan kerapkali ditemukan. Misalnya dalam penggalian data dan marasumber yang mau membeberkan data. Idealnya sebuah pemberitaan mencantumkan data dan sumber yang jelas.
Media juga sering terjebak dalam dilemma pertarungan politik. Dengan mudahnya produk media disebut “hoax” jia dianggap merugikan kepentingan politik pihak-pihak tertentu. “Kerja jurnalistik yang sudah memenuhi standar dengan mudahnya dicap hoax. Kalau semua dianggap hoax lantas siapa yang kita percaya,” pungkas nandang. (*)

 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *