Musyawarah FKUB Tabanan, Wayan Tontra Kembali Terpilih Pimpin Periode 2013 – 2018

KataBali.com – TABANAN – Musyawarah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)  IV, Kabupaten Tabanan, kembali memilih  I Wayan Tontra kembali terpilih untuk memimpin. FKUB Kabupaten Tabanan masa bakti 2018 – 2013 di Gedung Panti Sosial Bina Netra Mahatmia, Kediri, Tabanan, Selasa (30/10/2018) lalu.

Dalam musayawarah tersebut juga terpilih kepengurusan FKUB Tabanan yang baru Wakil Ketua H.Anwar Haryono, Sekretaris I made Sukadana, Wakil Sekretaris Thomas Marlissa, Bendahara Kadek Surya Dharma Agustyana dan wakil bendahara Agustinus I Made Totok Suharto.

Kepengurusan FKUB Tabanan ini juga dilengkapi dengan 11 orang anggota.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat membuka acara musyawarah dalam sambutannya mengatakan FKUB sebagai organisasi mengalami berbagai dinamisasi dengan bangkitnya organisasi kepemudaan lintas agama yang mampu menjaga tatanan nilai-nilai etika dan moral, serta tatanan sosial budaya masyarakat Tabanan.

“Keberadaan FKUB mampu menuju kearah kemajuan, sehingga merupakan salah satu faktor penentu untuk mempertahankan harmoni award yang diperoleh Kabupaten Tabanan,” katanya.

Menurut Bupati Eka, di era kesejagatan ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan telah membawa kemajuan dalam kehidupan manusia. Tapi kemajuan itu hendaknya disertai dengan etika dan moral agar kemajuan itu dapat memberi kebahagiaan,kerukunan dan ketentraman.

“Harapan kami FKUB hendaknya dapat menjaga dan meningkatkan kerukunan umat beragama dari tingkat tokoh sampai ke tingkat paling bawah,sehingga kerukunan itu betul-betul dapat dirasakan oleh semua umat,” katanya berharap.

Sebelumnya Ketua Panitia I Made Sukadana dalam laporannya mengatakan musyawarah antar umat beragama IV Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tabanan dilaksanakan karena berakhirnya masa bakti kepengurusan FKUB Tabanan periode 2013-2018.

Sementara Ketua FKUB Provinsi Bali Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan kerukunan adalah pondasi pembangunan. Kerukunan yang berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,serta kerukunan berdasarkan nilai agama.

“Krisis kerukunan, bangsa terpecah belah, taruhannya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita bersyukur Pancasila yang menyatukan kita,” tegasnya.

Terkait pelaksanaan musyawarah IV, dirinya yakin pasti berjalan lancar penuh kekeluargaan sehingga kerukunan, keamanan, dan kedamaian bisa terwujud sehingga pembangunan di Tabanan bisa berjalan maksimal.

“Tabanan sudah menjadi rujukan kerukunan umat beragama di Bali dan itu nanti sudah menjadi rujukan kerukunan umat beragama untuk Indonesia dengan terbukti sudah menerima harmony award,” katanya. jckn

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *