HIMPERRA Minta Payung Hukum, Pembangunan Rumah Subsidi di Bali Terkendala Pajak dan Pemecahan Sertifikat
KataBali.com – Pembangunan rumah subsidi di Bali, masih menghadapi permasalahan di lapangan seperti masalah pajak dan proses pemecahan sertifikat. Untuk itu Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA ) berharap kepada Pemerintah Bali, agar memberikan payung hukum lebih jelas terkait permasalahan tersebut.
“ Rumah yang kami bangun untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah, kami siap bekerjasama dengan Pemerintah guna mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat.Kami juga siap untuk bekerja sama membangun bedah rumah, “ jelas Ketua DPD HIMPERRA Bali, I Wayan Jayantara, SE kepada Wagub.Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, akrab dipanggil Cok Ace, saat melakukan audensi, Senin ( 26/11 ) di ruang kerja Wagub, dalam rangka Pelaksanaan Munas HIMPERRA 25 Januari 2019..
Jayantara mengatakan,HIMPERRA beranggotakan 80 pengembang, dan baru terbentuk kepengurusannya Agustus lalu akan melaksanakan Munas untuk pertama kalinya guna memilih pengurus baru pada tanggal 25 Januari 2019, khusus. mengembangkan program rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau rumah subsidi,“ Pembangunan rumah subsidi yang merupakan salah satu program pemerintah ini banyak dibangun di daerah Singaraja, Tabana, Jembrana, Klungkung dan Karangasem.
Wagub Cok Ace menyambut baik Munas HIMPERRA Bali memterbentuk kepengurusan baru dan tatanan organisasi yang lebih baik.Terkait pembangunan rumah subsidi, Wagub Cok Ace dukungan dan berharap agar rumah yang dibangun tidak hanya sekedar rumah murah melainkan rumah layak huni.
Ia minta agar dalam pembangunan rumah mempertimbangkan faktor jarak rumah dengan tempat bekerja pemilik rumah dan kemampuan masyarakat membayar mengingat rumah tersebut diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah yang berpenghasilan antara 2,7 hingga 4 juta rupiah.
“ Dalam pengembangan rumah, perhatikan juga lokasi serta ada rencana yang pasti tentang pengembangannya. Jangan hanya sekedar membangun rumah murah, perhatikan juga dampak sosial serta lingkungannya, “ imbuh Cok Ace. ( Nn)