Lagi Pemkab Tabanan Raih Penghargaan Menkes atas Capaian Imunisasi MR di Atas 95%
KataBali.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan kembali meraih penghargaan nasional, kali ini penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek atas keberhasilan Tabanan dalam mencapai lebih dari 95% cakupan kampanye imunisasi Measles-Rubella (MR) Fase II. Bahkan Cakupan total kumulatif imunisasi di Tabanan mencapai 100,30%. Penghargaan ini kemudian diserahkan kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti oleh Kepala Dinas Kesehatan Tabanan I Nyoman Suratmika dalam audiensi Senin (21/10) di ruang kerjanya. Turut hadir dalam audiensi tersebut Kabag Humas dan Protokol Tabanan I Putu Dian Setiawan.
Atas penghargaan ini, Bupati Eka memberikan apresiasinya dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader kesehatan. Diharapkan penghargaan ini akan menambah semangat bagi jajarannya untuk terus berprestasi khususnya di bidang kesehatan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras mendukung terlaksananya imunisasi MR di Kabupaten Tabanan, khususnya para kader kesehatan. Semoga dengan penghargaan ini kita akan lebih bersemangat lagi serta mempertahankan apa yang kita dapat sekarang.” ungkap Bupati Eka.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Eka juga mengingatkan tentang pentingnya hidup sehat, dimana hidup sehat dimulai dari diri sendiri dengan menerapkan pola hidup sehat.
“Hidup sehat itu terlahir dari diri sendiri. Terapkan pola hidup sehat mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan.” katanya.
Keberhasilan Tabanan ini bukan yang pertama kali, sebelumnya di tahun yang sama Pemkab Tabanan telah diganjar penghargaan Kinerja Program Imunisasi Terbaik se-Indonesia selama 2015-2017 dari Kementrian Kesehatan, dengan capaian target di atas 100%.
“Kuncinya, masyarakat dan pemimpin harus selalu bekerja sama dan bergotong royong, sehingga kita dapat meraih prestasi positif yang bermanfaat bagi masyarakat Tabanan.” imbuhnya.
Sementara itu, Nyoman Suratmika menjelaskan, berdasarkan total kumulatif, imunisasi MR di Tabanan mencapai 98,82% dengan cakupan total 100,30 % atau 84522.
“Total kumulatif dari tanggal 1 September hingga 16 Oktober 2018, kita berhasil mencapai cakupan 98,82% dengan cakupan total 100,30 %” ungkapnya.
Dibalik keberhasilan ini, pihaknya mengakui masih menemukan beberapa kendala antara lain adanya keluarga di beberapa kecamatan masih ada yang menolak untuk melakukan imunisasi MR, karena masih menemukan perdebatan mengenai vaksin MR dianggap tidak halal. Namun pihaknya sudah melakukan pendekatan sehingga banyak yang mengikutinya.
“Kami sudah melakukan pendekatan, sehingga keluarga dapat mengerti. Sebelumnya sudah ada edaran dari Pemerintah jika imunisasi ini wajib dilakukan. Dari MUI sendiri juga sudah memperbolehkan karena beberapa alasan, salah satunya pentingnya imunisasi MR tersebut untuk kesehatan anak” jelasnya. hmt