Melalui Kemah Budaya diharapkan Membentuk Karakter Anak Bangsa
KataBali.com – Kemah Budaya bukan saja merupakan ajang berkumpul anak muda melainkan dalam ajang Kemah Budaya Siswa ini bisa membentuk karakter anak-anak bangsa, agar bisa menjadi generasi yang lebih baik lagi dalam membangun daerahnya masing-masing.
Semenjak digelar mulai tahun 2011 silam, gerakan yang diprakarsai oleh I Ketut Suryadi ini tidak pernah sepi peminat, dan secara intens digelar setiap tahunnya di Kabupaten Tabanan sampai saat ini.
I Ketut Suryadi yang juga merupakan Ketua DPRD Kabupaten Tabanan tersebut berharap melalui kemah budaya tahun 2018 yang dibuka pada hari Minggu (9/9) kemarin di Wantilan Pura Luhur Srijong, Selemadeg Barat ini, bisa menampilkan talenta-talenta atau kelebihan yang dimiliki dan bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Para alumni semarak datang, terimakasih sudah meramaikan kemah budaya ini. Harapan Saya, untuk alumni tahun ini mampu melahirkan sesuatu yang lebih dari tahun kemarin. Karena setiap tahun ada saja Saya lihat yang mempunyai banyak kelebihan atau talenta”, tegasnya.
Dia-pun mengungkapkan semenjak pertama bergulir, angkatan kemah budaya tahun 2016 yang menurutnya paling berkesan dan bergairah. Dan melahirkan karya yang menjadi kenangan bersama, yakni sebuah album lagu yang dibawakan oleh Anak-Angin, dan dirinya dipercaya menjadi Vokalis.
“2016 yang paling bergairah. sampai kita launching album di Nyanyi, Anak Angin waktu itu. Harapan Saya juga yang angkatan 2018 ini juga sebergairah yang 2016. Karena tahun ini saya berencana garap album lagi”, ungkapnya.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Sekkab Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, Narasumber Sawung Jabo, Camat Selemadeg Barat, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan, Perbekel, Bendesa Adata dan tokoh masyarakat setempat.
Bupati Tabanan dalam sambutan yang dibaca oleh Sekkab Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya Kemah Budaya Siswa Tahun 2018. Diharapkan Kemah Budaya ini dapat menumbuh-kembangkan kreatifitas seni dan budaya yang ada pada masing-masing peserta sehingga mampu melahirkan garapan seni kreatif dan bermakna bagi masyarakat.
“Kegiatan ini sangat tepat, mengingat kegiatan ini merupakan proses kebudayaaan sekaligus implementasi Pendidikan yang memuat Kurikulum 2013. Apalagi kurikulum 2013 menuntut tentang sainstivik aktivitas tematis, terintegrasi dan terpadu, mendorong para siswa lebih banyak melatih pengembangan bakat, rasa, praktis, sehingga menjadi siswa kreatif dan prilaku berbudi luhur”, jelasnya.
Sawung Jabo selaku narasumber ditempat yang sama dan dihadapan ratusan peserta serta undangan mengatakan bahwa bakat saja tidak cukup di dalam mengarungi kehidupan ini. Dirinya berpesan agar kita harus bekerja keras di dalam mengolah suatu kemungkinan apapun.
“Sebetulnya secara jujur kalianlah guru kami. Jadi, bakat saja tidak cukup, harus kerja keras, harus mampu mengolah kemungkinan menjadi kenyataan. Keterbatasan jadikanlah kekuatan yang tidak terbatas”, tegasnya.
Dirinya menambahkan bahwa selama 5 hari kedepan dirinya akan mendampingi peserta di kemah budaya. Dan selama itu akan diusahakan untuk menggali potensi yang ada didalam diri setiap peserta. Bukan harus menjadi seniman, namun menjadi apa yang diinginkan oleh dirinya sendiri.
“Selama 5 hari kalian akan berkumpul dengan keterbatasan kalian, ketahuilah itu dan ubah menjadi kekuatan. Jangan malu-malu, tetapi jangan juga memalukan. Bangun pagi olahraga, olah otak untuk mengetahui bahwa kita masih punya otak”, tuturnya sambil bercanda.
Ditambahkannya juga “istirahat baik-baik, selamat beristirahat dan selamat mempersiapkan diri dengan baik dan kita akan bertemu di luar dalam tema menghayati langkah hidup”, tutupnya. hmt