Tabanan Kembali Gelar Even Tanah Lot Art & Food Festival

KataBali.com – Pemkab Tabanan dan Badan Pengelola Obyak Wisata Tanah Lot siap kembali menggelar Tanah Lot Art & Food Festival di lingkungan Obyek Wisata Tanah Lot, Kediri, Tabanan, Bali, selama tiga hari mulai Sabtu sampai Senin, (18-20/8/2018) mendatang.

Even Tanah Lot Art & Food Festival yang bertajuk Tanah Lot Art & Food Festival #2 tersebut akan mengusung tema “Bhakti Pujaning Segara” atau persembahan yang tulus pada segara (laut) ini akan dimeriahkan  dengan Pementasan 1.800 penari Tari Rejang Sandat Ratu Segara garapan Bupati Tabanan.

Hal itu terungkap saat Bupati Tabanan NI Putu Eka Wiryastuti menggelar Rapat Pemantapan Presentasi Konsep Tanah Lot Art & Food Festival, di Ruang Rapat Bupati Setempat, Senin (30/7/2018).

“Sama seperti tahun lalu, Tanah Lot Art & Food Festival #2 ini juga akan dimeriahkan  seniman-seniman lokal dan kuliner khas Tabanan serta artis-artis ternama Ibu Kota yang memiliki high rating saat ini. Di antaranya, presenter Televisi Swasta ternama, Roby Purba dan Indra Herlambang, Chef Billy,” katanya.

Demikian juga artis-artis lokal Bali  seperti Lawak Trio Celekontong Mas, Bondres Dwi Mekar Buleleng, Leyonk Sinatra, Motifora Band serta seniman lokal dari Tabanan dan 13 Desa Adat yang menaungi DTW Tanah Lot akan ikut tampil.

Terkait hal itu, Bupati Eka yang langsung memimpin rapat pemantapan ini meminta semua pihak yang terlibat meningkatkan koordinasinya karena pada even ini ada dua kegiatan yang saling mendukung dan menggunakan dua event organizer (EO).

“Selain Tari Rejang Sandat Ratu Segara kuliner berbahan Kuwir (entog) tetap menjadi ciri khas kuliner yang akan ditampilkan karena Kuwir juga merupakan ikon Festival”, katanya.

Menurut Bupati Eka, pada even ini peserta UMKM tahun lalu dan sekarang harus beda, demi pemerataan. Juga harus menampilkan sesuatu yang unik sehingga lebih menarik wisatawan. Demikian juga  mengenai dekorasi, Dirinya juga berharap mengambil konsep filosofi masyarakat Bali.

“Tampilkan sesuatu yang unik dan cari ciri berbeda agar festival lebih menarik dan tampilkan penerangan (lampu) yang tridatu jangan warna-warni gak jelas. Ini merupakan momen yang sangat krusial sekali. Fokus media harus banyak di Tari Rejang Sandat Ratu Segara”, pungkasnya.

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *