Gelombang Setinggi 5 Meter Terjang Villa Dipesisir Pantai Amed
KataBali.com – KARANGASEM – Setelah Gunung Agung erupsi pada Selasa siang (24/07) sebanyak tiga kali yang menyemburkan abu hingga diketinggian ribuan meter, pagi ini Wisatawan yang tengah tertidur pulas didalam Villa yang berada di pesiair Pantai Amed dihantam gelom setinggi 5 meter.
Peristiwa tersebut terjadi pagi ini, Rabu (25/07) sekitar pukul 05.30 wita. Tanpa peringatan apapun, Gelombang setinggi kurang lebih 5 meteran itu tiba – tiba menerjang pesisir Pantai Amed, Karangasem hingga menyebabkan sejumlah kerusakan pada beberapa villa yang berada dipesisir pantai, bahkan air laut juga sempat menerobos masuk kedalam ruangan kamar tidur villa menerobos pintu belakang dan tumpah kejalanan.
Menurut Kepala Desa Purwakerti, Abang, Karangasem, I Nengah Kariawan, Setidaknya ada puluhan perahu milik nelayan alami kerusakan bahkan ada dua Villa juga mengalami kerusakan cukup parah akibat amukan gelombang tersebut. Kedua Villa itu yakni Villa Asling dan Villa Agung. Keduanya mengalami kerusakan pada bagian tembok pagar yang hancur diterjang gelombang, selain itu pada bagian kolam renang juga rata terisi pasir, peralatan kamar serta kursi kursi rusak akibat genangan air laut setinggi lutut orang dewasa.
“Ada lima villa yang terkena gelombang, tapi hanya dua Villa yang mengalami kerusakan paling parah,” tuturnya kepada Media ini.
Sementara itu, ketika air laut masuk menerobos keruangan kamar villa, ada salah seorang Bule yang masih tidur namun wisman yang diketahui berasal dari Rusia itu dikatakan tidak mengalami luka lantaran berhasil meloncat keluar kamar untuk menyelamatkan diri. Saat ini sekitar 15 orang tamu villa sudah dievakuasi kevilla terdekat yang berada cukup jauh dari bibir pantai untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Gelombang yang menerjang pesisir Pantai Amed Karangasem ini diakui Kariawan adalah gelombang tertinggi yang penah terjadi selama ini. Biasanya untuk gelombang yang pernah terjadi tidak lebih tinggi dari 2 meter itupun biasanya terjadi pada bulan Februari.
“Biasanya gelombang tinggi terjadi pada bulan Februari, itupun tingginya paling sekitar 2 meteran saja, gelombang kali ini yang paling tinggi,” ujarnya. (*)