Perpanjang Imunisasi JE, Dinkes Badung Himbau Krama Badung Datangi Puskesmas Terdekat

KataBali.com – Dinas kesehatan kabupaten Badung menghimbau dan mengajak warga Badung mendatangi puskesmas terdekat dan melakukan imunisasi.
“Kampanye imunisasi JE diperpanjang dari akhir April lalu. namun imunisasi ini terus berjalan. Bagi yang belum imunisasi, segera lakukan imunisasi JE,” ajakan Kepala Diskes Badung dr I Gede Putra Suteja, Minggu (6/5) lalu.

Pada saat kampanye imunisasi JE dilakukan tidak menutup kemungkinan,  ada masyarakat yang tercecer atau belum cukup umur. Atas pertimbangan tersebut, imunisasi JE kini menjadi salah satu program rutin Diskes Badung. Untuk itu masyarakat tak perlu merasa melewatkan kesempatan pada saat kampanye imunisasi JE yakni pada 1 Maret 2018 hingga akhir April 2018 lalu. Sebab, tetap masih bisa melakukan imunisasi JE.

Bagi masyarakat yang hendak memberikan imunisasi JE bagi putra putrinya, bisa mendatangi puskesmas terdekat. Bila dia warga Badung, maka Diskes Badung memastikan imunisasi JE tak dipungut biaya. “Masyarakat tak perlu bayar, karena ini gratis,” tegasnya.

Berdasarkan data dari Diskes Badung, dari target yang dicanangkan sebanyak 148.644 anak, Diskes Badung berhasil menyelesaikan imunisasi 97,70 persen, pada saat bergulirnya pencanangan imunisasi JE. Dengan begitu masih ada 2,30 persen yang belum. “Jadi sekali lagi kami imbau yang belum masih bisa imunisasi JE, cukup datangi puskemas,” tandas dr Suteja.

Seperti diketahui, Diskes Kabupaten Badung sejak 1 Maret 2018 menggeber pelaksanaan imunisasi Japanese Encephalitis (JE). Imunisasi menyasar anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun.

Imunisasi JE terbagi menjadi dua kategori. Pertama menyasar anak di lingkungan sekolah yang dilakukan pada Maret lalu. Sedangkan bulan April melaksanakan imunisasi di luar sekolah seperti posyandu, puskesmas, dan tempat lainnya.

Imunisasi JE bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit radang otak disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis (JE). Virus ini hanya terjadi antara nyamuk Culex (terutama Culex Tritaeniorhynchus), babi, dan atau burung sawah. Manusia bisa tertular virus ini bila tergigit oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Nah, bila virus ini menular ke manusia maka gejalanya seperti demam mendadak, penurunan kesadaran, sakit kepala, kesulitan bicara, termasuk bisa kejang pada anak.

Beruntung di Badung sampai sekarang belum ada laporan warga terkena virus ini. Meski begitu, dr Suteja mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mengurangi beraktivitas di malam hari, sebab nyamuk yang mengakibatkan munculnya virus ini berkeliaran pada saat malam hari. jchh

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *