Komitmen Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dikemas Festival Budaya Bahari di Kabupaten Badung
KataBali.com -Festival akan membangkitkan dan menggairahan kesenian lokal, yang merupakan modal dasar kepariwisataan. Festival bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kesadaran menjaga dan melestarikan lingkungan.
Hal itu diwujudkan melalui kegiatan Festival Budaya Bahari Kabupaten Badung dengan mengambil tema ‘Persembahan kepada Laut’ dalam event tersebut Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Wabup Ketut Suiasa bagaikan raja dan perdana menteri dengan mengenakan baju kebesarannya dan mengendarai kereta kencana serta diarak rakyat juga turut serta Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, Prof Gede Pitana menjadi pimpinan dalam parade pembukaan Festival Budaya Bahari Kabupaten Badung (Badung Budaya Bahari), Rabu (9/5/2018) lalu di Pantai Pandawa Kutuh.
Selain itu mensinergikan sektor bahari dengan pariwisata adalah konsep yang sedang digenjot pihaknya, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Badung dan meningkatkan lenght of stay. “Pariwisata kita ini perlu sentuhan dan terus ditingkatkan. Karena itulah inovasi dan promosi ini sangat diperlukan,” tegasnya sembari berharap dukungan semua pihak dalam merealisasikan hal tersebut, sebagai upaya mensejahterakan masyarakat.
Apresiasi setingi-tingginya diberikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, Prof Gde Pitana atas terselenggaranya Festival Budaya Bahari Kabupaten Badung untuk yang ke 2 kalinya. Dimana festival terebut dinilai memiliki peran yang sangat strategis di bidang pariwisata dan memiliki potensi yang sangat luar biasa. Namun sayangnya marine base toursism seperti itu relatif terlupakan, karena selama ini lebih berkonsentrasi pada land base tourism.
“Festival adalah suatu satu cara untuk mempromosikan pariwisata dan daerahnya. Kendati Bali sudah terkenal seantero dunia, tapi upaya promosi harus tetap dilakukan seiring persaingan destinasi di era globalisasi. Apalagi berbagai negara menjadikan pariwisata sebagai sektor ungggulannya. Kita harapkan festival ini bisa menjadi salah satu event yang ada dalam kalender of event,” terangnya.
Dipaparkannya, pariwisata mempunyai karakteristik pelestarian alam, budaya dan seni. Jika semakin dilestarikan, maka akan mensejahterakan.
Adanya festival diakuinya memiliki berbagai peranan strategis, yaitu secara langsung akan mempromosikan destinasi tempat festival diadakan, festival bisa menjadi sebuah ikon untuk mengundang wisatawan, festival bisa memotivasi masyarakat untuk mengembangkan kreatifitas dan secara langsung terlibat dalam kepariwisataan.
Festival akan membangkitkan dan menggairahan kesenian lokal, yang merupakan modal dasar kepariwisataan. Festival bisa menumbuhkan kesadaran mayarakat akan kesadaran menjaga dan melestarikan lingkungan. Karena itulah sebuah festival yang memiliki nilai pelestarian budaya itu perlu ditransformasikan menjadi ekonomic values, yang nantinya mampu mensejahterkaan masyarakatnya.
“Festival budaya baharui ini menunjukan keberpihakan sektor pariwisata kepada lingkungan. Karena pariwisata telah mendorong kegairahan masyarakat dalam berkebudayaan dan mencintai lingkungannya,” pungkasnya.(jcfi)